Sesanjan: Tradisi Berkunjung ke Sanak Saudara oleh Pengantin Baru

Ilustrasi pengantin baru yang berkunjung ke sanak saudara (freepik.com – almuhtada.org)

almuhtada.org – Tradisi menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada suatu masyarakat. Setiap daerah mempunyai tradisi yang berbeda-beda. Di kota Cilegon, terdapat satu tradisi yang biasa dilakukan usai pernikahan, yakni sesanjan.

Sesanjan merupakan kegiatan berkunjung ke sanak saudara. Sesanjan menjadi suatu tradisi yang melekat pada Masyarakat Cilegon.

Tujuan utama dari tradisi ini adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan.

Dalam praktiknya, sesanjan dilakukan pada dua momen, yakni pertama sesanjan yang dilakukan pada momen lebaran, saat idulfitri dan iduladha.

Kedua, adalah sesanjan yang dilakukan oleh pengantin baru usai melakukan resepsi pernikahan.

Sesanjan yang dilakukan pada momen usai pernikahan, biasanya dimulai sehari atau beberapa hari setelah resepsi.

Pengantin baru akan mengunjungi saudara-saudara mereka, baik dari keluarga perempuan maupun laki-laki.

Dalam kunjungan tersebut, biasanya pasangan pengantin baru membawa bingkisan (biasanya berupa makanan) untuk diberikan kepada keluarga yang dikunjungi.

Makna Tradisi Sesanjan bagi Mayarakat

Tradisi sesanjan bukan hanya sekadar ritual kunjungan yang dilakukan oleh pengantin baru setelah pernikahan, tetapi juga sebagai makna simbolis yang mereflesikan nilai-nilai luhur dalam budaya Masyarakat Cilegon.

Sesanjan sebagai wujud dari upaya yang dilakukan seseorang untuk menyambung silaturahmi, memperkenalkan pasangan hidup kepada sanak saudara, menerima do’a, nasihat dan restu dari keluarga besar.

Melalui kegiatan berkunjung ke sanak saudara, kedua pihak keluarga menjadi lebih saling mengenal.

Baca Juga:  Learn, Share & Care Tugas Generasional: Keberkahan Baitul Maqdis

Keluarga perempuan lebih mengenal keluarga besar laki-laki, begitu juga sebaliknya.

Sesanjan dalam Islam

Tradisi sesanjan ini juga mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia, yakni menjaga silaturahmi dan silaturahim.

Silaturahim menjadi bagian penting dalam keluarga, karena melalui silaturahim keeratan keluarga dapat selalu terjalin.

Islam sangat menekankan umatnya untuk menjalin kekeluargaan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Qur’an surah an-nisa ayat 1 berikut:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ( ١)

Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (perihalah) hubungan kekeluargaaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa’ (2):1).

Tradisi sesanjan bukan hanya sekadar tradisi Masyarakat Cilegon yang harus dilakukan oleh pengantin baru usai melakukan resepsi pernikahan, tetapi juga sebagai momen untuk mengenalkan keluarga baru dan mempererat ikatan kekeluargaan. [] Nayla Syarifa

Related Posts

Latest Post