Kitab Populer di Nusantara: Sejarah Penulisan Kitab al-Barzanji dan Ringkasan Isinya

Ilustrasi kitab al-Barzanji (pinterest.com – almuhtada.org)

almuhtada.org – Kitab Al-Barzanji merupakan salah satu kitab yang paling dikenal oleh umat Islam, terutama di wilayah Nusantara.

Isi kitab ini bukan sekadar kumpulan pujian atau doa, namun juga berisi tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW yang diceritakan dengan bahasa yang indah dan penuh cinta.

Biasanya kitab ini dibacakan dalam berbagai acara keagamaan, mulai dari peringatan Maulid Nabi, khataman, hingga syukuran keluarga, maka dari itu bacaan dari kitab ini akhirnya menjadi familier bagi umat islam Indonesia.

Kitab ini ditulis oleh Syekh Ja’far bin Hasan al-Barzanji, beliau adalah seorang ulama yang hidup pada abad ke-18 di Kota Madinah.

Beliau berasal dari keluarga Barzanji, sebuah keluarga besar keturunan ulama dan tokoh sufi yang berasal dari wilayah Barzinj di Kurdistan.

Sejak kecil beliau belajar ilmu pengetahuan langsung dari ayahnya dan para ulama Madinah, yang beliau pelajari adalah kemampuan berbahasa Arab, ilmu fikih, hadis, dan sastra. Pada masa dewasanya, beliau menjabat sebagai Mufti Mazhab Syafi’i di Madinah.

Dengan keilmuan beliau yang kaya itulah, Syekh Ja’far al-Barzanji akhirnya menulis sebuah kitab yang kemudian dikenal sebagai Maulid al-Barzanji.

Diperkirakan kitab ini selesai disusun pada pertengahan abad ke-18 ketika beliau telah mencapai kedudukan sebagai ulama terpandang.

Meski tidak terdapat catatan tahun pasti, konteks sejarah menunjukkan bahwa penulisannya berkaitan erat dengan maraknya tradisi maulid di Hijaz pada masa itu.

Baca Juga:  Perbaiki Diri, Perbaiki Hidup! Beginilah Hidup yang Berkualitas Menurut Pandangan Islam

Syekh Ja’far menyusun kitab ini bukan semata sebagai catatan sejarah, tetapi sebagai ungkapan kecintaan yang mendalam pada Rasulullah.

Bahasa yang dipilih dalam kitab ini adalah bahasa sastra yang lembut dan puitis, yang bertujuan agar kita dapat merasakan kehadiran spiritual dari sosok Rasulullah.

Isi kitab ini terbagi dalam dua gaya bahasa, yaitu: prosa yang menjelaskan perjalanan hidup Nabi secara naratif dan syair-syair.

Kitab ini dimulai dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Setelah itu, beliau mulai menggambarkan silsilah Nabi dari keluarga Quraisy yang dikenal mulia dan terjaga.

Hingga berlanjut pada cerita kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Lalu berlanjut lagi pada masa remaja Nabi, aktivitasnya dalam berdagang, kejujurannya yang membuat beliau dihormati oleh masyarakat, hingga pernikahannya dengan Khadijah binti Khuwailid.

Syekh Ja’far kemudian mengisahkan dalam kitabnya ini tentang periode turunnya wahyu pertama, tantangan dakwah, hingga perjalanan Nabi dalam menyebarkan Islam.

Semua itu disampaikan dengan memadukan sejarah, doa, dan ungkapan cinta pada Rasulullah.

Pada bagian akhir kitab ini diisi dengan pujian dan doa.

Lalu ditutup dengan harapan bahwa siapa pun yang membaca atau mendengarkan Al-Barzanji akan mendapatkan berkah, ketenangan, dan kedekatan dengan Rasulullah SAW.

Karena keindahan bahasanya, kitab ini akhirnya menyebar ke berbagai penjuru dunia Islam, termasuk Nusantara.

Sejak saat itu kitab Al-Barzanji mulai dilantunkan dengan irama yang khas, diiringi dengan rebana atau hadrah, untuk menciptakan suasana yang lebih khusyuk.

Baca Juga:  The Alpha Girl’s Guide: Sebuah Paduan Menjadi Perempuan Berdaya

Tradisi ini masih bertahan hingga hari ini, sebagai bentuk penghormatan dan cinta umat Islam kepada Rasulullah SAW.[]Dani Hasan Ahmad

Related Posts

Latest Post