Kenapa Makanan Terasa Hambar Saat Sakit? Berikut Penjelasan secara Medis dan Islam

Ilustrasi seseorang yang kehilangan sensasi rasa pada saat sakit (Freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Pernahkah kamu memperhatikan bahwa saat sedang sakit, hampir semua makanan terasa hambar atau pahit? Padahal, ketika dikonsumsi oleh orang sehat, makanan tersebut tidak menimbulkan rasa aneh sama sekali. Apa sebenarnya penyebabnya? Mari kita bahas bersama.

Sakit merupakan kondisi ketika tubuh melemah akibat serangan bakteri atau virus. Penyakit bisa datang kapan saja tanpa bisa kita tentukan waktunya, begitu pula kesembuhannya. Namun fokus kita kali ini bukan pada kapan sakit datang, melainkan pada satu pertanyaan sederhana: mengapa makanan berubah rasanya?

Pandangan Medis tentang Rasa Hambar dan Pahit Saat Sakit

Menurut ilmu kesehatan, penyebab utama rasa hambar dan pahit saat sakit bukan berasal dari makanannya, tetapi dari sensor perasa yang tidak bekerja dengan baik. Ada beberapa faktor yang membuat makanan terasa tidak enak:

  1. Hidung tersumbat saat pilek
    Sekitar 80% rasa sebenarnya berasal dari aroma. Ketika hidung mampet, bau makanan tidak bisa mencapai otak sehingga sebagian besar rasa hilang seketika.

  2. Lidah mengalami gangguan saat demam
    Saat tubuh demam, sistem imun memproduksi protein sitokin untuk melawan infeksi. Namun sebagai efek samping, sitokin dapat membuat lidah mengalami peradangan. Akibatnya yaitu: kepekaan lidah menurun, rasa manis berkurang, rasa pahit justru meningkat, makanan terasa hambar, getir, bahkan aneh

Inilah alasan mengapa makanan terasa tidak enak saat kita sakit.

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu! Ini Dia Adab Menjenguk Orang Sakit

Pandangan Islam tentang Rasa Hambar dan Pahit Saat Sakit

Dalam Islam, sakit bukan semata-mata kondisi fisik, tetapi juga bentuk kasih sayang Allah. Mengutip Islampos.com, saat seseorang sakit, Allah mengutus empat malaikat untuk menjaganya. Karena itu, seorang mukmin tidak sepantasnya berlarut-larut dalam keluhan.

Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang mukmin menderita sakit, Allah memerintahkan para malaikat untuk mencatat amal terbaik yang biasa ia lakukan saat sehat dan ketika dalam keadaan lapang.”

Apa yang Terjadi Ketika Seorang Mukmin Sembuh?

Dijelaskan bahwa ketika seorang mukmin sembuh, Allah memerintahkan tiga malaikat untuk mengembalikan:

  • kekuatannya
  • kenikmatan.
  • cahaya pada wajahnya.

Namun, malaikat keempat tidak diperintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya. Hal ini membuat para malaikat bertanya, “Ya Allah, mengapa kesalahan-kesalahannya tidak Engkau pulihkan?”

Allah menjawab,
“Tidak pantas bagi kemuliaan-Ku untuk mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku mengangkat derajatnya melalui sakit yang ia alami. Buanglah kesalahan-kesalahannya ke laut.”

Dari penjelasan ini, dapat dipahami bahwa:

  • sakit menjadi sarana penghapus dosa.
  • sakit mengingatkan manusia untuk kembali kepada Allah.
  • sakit adalah bentuk kasih sayang Allah, bukan hukuman.

Rasulullah SAW juga bersabda:
“Demam sehari semalam dapat menghapus dosa selama setahun.”

Sakit merupakan wujud cinta Allah kepada hamba-Nya. Saat seseorang sakit, Allah memerintahkan malaikat untuk menjaganya, menghapus dosa-dosanya, dan mengangkat derajatnya. Karena itu, sakit bukan sekadar ujian fisik, tetapi juga kesempatan untuk mendekat kepada Allah dan mendapatkan ampunan-Nya. Allahu a‘lam bish-shawab [Azizah Fiqriyatul Mujahidah]

Baca Juga:  Mengapa Mengurangi Timbangan Sampai Masuk Berkali-kali dalam Ayat Al-Quran?

Related Posts

Latest Post