Ikhtiar Sudah Maksimal, Hasil Tak Sesuai Harapan? Ini Pesan Penting untuk Kita Semua

Ilustrasi tangan berdoa dan burung putih terbang sebagai simbol ikhtiar, tawakal, dan ketenangan hati (canva.com – colevineyard)

almuhtada.org – Pernahkah kamu merasa sangat lelah karena terus mengejar sesuatu yang kamu anggap penting, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan?

Seringkali kita terlalu fokus mengejar target hingga lupa bahwa setiap hal memiliki waktunya sendiri.

Di tengah kegelisahan itu, nasihat sederhana Ustadz Hanan Attaki berikut ini terdengar begitu menenangkan: “Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya, Allah akan memperlancar.”

Nasihat tersebut mengajarkan keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal.

Seorang hamba tetap wajib berusaha dengan sebaik-baiknya, namun pada saat yang sama ia perlu menyerahkan hasilnya kepada Allah dengan penuh keikhlasan.

Sikap kita tidak hanya membuat jiwa lebih tenang, tetapi juga melatih hati untuk yakin bahwa apapun yang terjadi sudah dalam ketentuan terbaik menurut-Nya.

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. At-Talaq ayat 3.

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ۝٣

Artinya: dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.

Ayat ini menegaskan bahwa siapa pun yang bersandar kepada Allah tidak akan pernah dikecewakan.

Dengan bertawakal, seorang hamba sebenarnya sedang mengakui kelemahannya di hadapan Sang Pencipta dan mempercayakan seluruh hasil usahanya pada ketentuan-Nya.

Baca Juga:  Simak Penjelasan Berikut Ini Terkait Adab dalam Berdoa!

Maka dari itu, bila kita sudah berusaha dengan maksimal tetapi belum mendapatkan hasil sesuai harapan, kita  tidak perlu putus asa atau memaksa keadaan.

Kita hanya perlu yakin bahwa Allah sedang menyiapkan jalan terbaik yang mungkin belum diketahui saat ini.

Jika kita meyakini bahwa rezeki, jodoh, kesempatan, dan kesuksesan memiliki jalannya masing-masing, kita akan lebih ringan melangkah dan tidak merasa terburu-buru.

Kita tetap berusaha, tetapi tidak kehilangan ketenangan batin.

Sikap ini juga menumbuhkan ridha, yaitu menerima dengan lapang dada bahwa yang terbaik bagi kita pasti Allah yang menentukan.

Kutipan dari Ustadz Hanan Attaki di atas bukanlah ajakan untuk berhenti berusaha, melainkan ajakan untuk berusaha secara proporsional sambil menjaga keyakinan bahwa Allah akan memudahkan jalan bagi sesuatu yang memang telah ditakdirkan untuk kita.

Dengan sikap ini, langkah kita menjadi lebih mantap, hati lebih tenang, dan jiwa lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Jadi, daripada menghabiskan energi untuk mengejar hal-hal yang belum tentu menjadi jalan kita, lebih baik kita fokus pada ikhtiar terbaik sambil berdoa dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Dengan begitu, apapun yang terjadi akan terasa lebih ringan, dan kita pun belajar menerima dengan lapang dada setiap ketentuan-Nya. [] Miftahudin

Related Posts

Latest Post