almuhtada.org – Istilah Hadits mungkin sudah sangat sering didengar bahkan orang awam pasti sudah tidak asing dengan istilah ini. Namun ternyata dalam ilmu hadits, ada istilah-istilah lainnya yang memiliki makna berkaitan atau bahkan sama. Lalu apa saja istilah-istilah lainnya selain hadits?
Dalam sebuah kitab berjudul Taisir Musthalah Hadits yang dikarang oleh ulama kontemporer bernama Mahmud Thahan, beliau menjelaskan ilmu hadits dengan sangat rinci namun tetap mudah dipahami khusunya para mahasiswa ataupun santri zaman sekarang.
Salah satu bahasan pertama dalam bukunya adalah tentang hadits, khabar, dan atsar. Di dalam buku tersebut dijelaskan pengertian dari ketiganya sehingga kita bisa membedakan antara ketiganya dan tidak ada salah kaprah dalam penggunaan istilah ataupun dalam memberikan pengertian.
Ketiga istilah ini, memberikan peran penting dalam pengambilan dalil karena ketiganya memiliki makna yang berbeda. Mari kita bahasa satu persatu:
- Hadits
Hadits secara bahasa memiliki arti “baru” atau “terkini” sedangkan secara istilah, dalam hal ini istilah dalam ilmu hadits adalah segala hal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW dari perkataan, pebuatan, ketetapa hingga sifat.
Maksudnya adalah segala hal yang selalu berasal dari Rasulullah entah itu sebuah perkataan dan perbuatan Rasulullah yang dilihat langsung, sifatnya yang diperlihatkan ataupun ketetapannya yang diberikan ketika ada suatu masalah, maka yang kesemuanya itu disebut sebagai hadits.
- Khabar
Secara bahasa, khabar maknanya adalah berita. Sedangkan secara istilah, makna khabar ada tiga pendapat yaitu, yang pertama khabar memiliki makna yang sama seperti hadits secara istilah. Pendapat kedua, khabar adalah segala sesuatu yang datang atau berasal dari selain Rasulullah.
Pendapat ketiga menurut buku Taisir Musthalah Hadits, khabar adalah segala sesuatu yang datang atau berasal dari Rasulullah dan selain Rasulullah. Makna selain Rasulullah disini maksudnya adalah para sahabat serta tabi’in tabi’ut.
- Atsar
Istilah atsar ini mungkin jarang didengar di kalangan masyarakat awam. Atsar secara bahasa memiliki makna keabadian sesuatu, sedangkan secara istilah atsar adalah segala hal yang disandarkan kepada sahabat dan para tabi’in dari perkataan maupun perbuatan.
Dapat disimpulkan dari pengertian tersebut, ketiganya memiliki makna yang berbeda. Hadits adalah yang kesemuanya disandarkan kepada Rasulullah, khabar disandarkan kepada Rasulullah dan selainnya dan atsar adalah yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in. Sehingga tidak semua kabar yang menyebar dapat disebut sebagai hadits.
Mengerti dan memahami perbedaan makna ketiga istilah ini diharapkan membawa kita jadi lebih teliti mana yang memang berasal asli perkataan Rasulullah dan mana yang bukan darinya. Dengan begitu kita dapat terhindar dari perkataan-perkataan kurang meyakini yang selalu membawa-bawa nama Rasulullah. Wallahu a’lam bisshowab [Pranita Wulan Andini]