Sering Marah? Ini Dia Cara Menahan Amarah Ala Rasulullah

Ilustrasi orang yang menahan amarah (Pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Setiap manusia pasti pernah merasakan marah. Namun, yang membedakan seseorang bukan pada ada atau tidaknya amarah, melainkan bagaimana ia mengendalikannya. Rasulullah SAW memberikan teladan yang indah tentang bagaimana seorang muslim seharusnya menahan amarahnya.

Di zaman sekarang, kita sering melihat marah yang meledak-ledak seperti di jalanan, di rumah, bahkan di media sosial. Kata-kata kasar, umpatan, bahkan emosi yang tak terkendali begitu mudah keluar dari mulut. Padahal, Rasulullah pernah bersabda:

“Orang kuat bukanlah yang pandai bergulat, melainkan orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini jelas mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan soal otot atau fisik, melainkan kemampuan menjaga diri agar tidak dikuasai emosi.

Rasulullah juga memberikan beberapa cara sederhana namun penuh makna untuk meredam amarah, yaitu dengan diam, berwudhu, dan mengubah posisi. Diam mencegah kita dari melukai orang lain dengan kata-kata.

Wudhu menenangkan hati sekaligus menurunkan “panas” dalam diri. Mengubah posisi dari berdiri ke duduk, atau dari duduk ke berbaring membantu menurunkan intensitas emosi.

Kita bisa merenungkan bahwa semua ajaran itu sebenarnya bukan hanya solusi spiritual, tetapi juga selaras dengan psikologi. Diam membuat kita berpikir lebih jernih. Air wudhu memberi efek relaksasi. Mengubah posisi tubuh membantu otak mengalihkan fokus.

Menahan amarah dengan cara Rasulullah adalah kunci membangun masyarakat yang damai. Bayangkan bila setiap orang menahan diri sebelum meluapkan emosi, konflik rumah tangga akan lebih cepat reda, perdebatan di media sosial tak berujung pada caci maki, dan persahabatan tak mudah retak hanya karena ego sesaat.

Baca Juga:  Menghadapi Ujian Hidup dengan Sabar dan Tawakal

Menahan amarah bukan berarti memendam luka, tetapi memilih jalan bijak dengan menunda reaksi, meredakan hati, lalu berbicara dengan cara yang baik. Inilah ajaran mengendalikan diri yang Rasulullah ajarkan.

Siapa pun yang berlatih menahan amarah akan merasakan bahwa hidupnya lebih tenang. Sebab, amarah yang terkendali bukan hanya menyelamatkan hubungan dengan sesama, tapi juga menjadi bukti ketaatan kepada Allah dan teladan Rasulullah SAW. []Berliana Salwa Auliya.

Related Posts

Latest Post