Gerhana Bulan Sudah Dekat, Begini Cara Salat Khusuf Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Ilustrasi orang yang melaksanakan shalat Khusuf (Freepik.com - Almuhtada.org)

almuhtada.org – Gerhana bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Rasulullah SAW mencontohkan ibadah khusus untuk menyikapinya, yaitu salat gerhana atau salat khusuf.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Salat gerhana dilakukan saat bulan tertutup bayangan bumi hingga cahayanya menghilang. Dikutip dari buku Panduan salat Rasulullah sesuai Sunnah oleh Imam Abu Wafa, ibadah ini menjadi momen untuk memperbanyak doa dan mengingat kekuasaan Allah.

Gerhana bulan total akan melintasi langit Indonesia pada 7 September 2025 tengah malam hingga 8 September 2025 dini hari. Kementerian Agama RI mengimbau umat Islam melaksanakan salat gerhana sebagai wujud ketaatan kepada sunnah Rasulullah SAW.

Cara salat Gerhana Bulan
 Berikut cara salat gerhana bulan sebagaimana dijelaskan para ulama:

  1. Membaca niat salat gerhana
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Membaca taawudz dan surat Al-Fatihah
  5. Membaca surat panjang seperti Al-Baqarah
  6. Rukuk lama
  7. I’tidal
  8. Sujud lama
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud kedua dengan durasi lebih singkat
  11. Bangkit untuk rakaat kedua dengan gerakan sama, bacaan lebih singkat
  12. Salam
  13. Mendengarkan tausiyah
Baca Juga:  Kekuatan dzikir untuk kelapangan dada

Niat Salat Gerhana Bulan

أُصَلَّى السُنَّةَ لِحُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalla sunnatal khusufil qamari rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahita’ala.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah.”

Mayoritas ulama sepakat bahwa hukum salat gerhana bulan adalah sunnah muakkad. Artinya, ibadah ini sangat dianjurkan dan ditekankan untuk dilakukan. Sebagian ulama bahkan berpendapat salat gerhana adalah kewajiban, sebagaimana disebutkan oleh Abu Awanah.

Salat gerhana bulan bukan sekadar ibadah ritual, tetapi juga pengingat agar manusia selalu mendekat kepada Allah SWT. Gerhana adalah tanda kebesaran-Nya, dan salat menjadi sarana terbaik untuk mengingat serta memohon ampunan-Nya.

Wallahu a’lam. [Risqie Nur Salsabila Ilman]

Related Posts

Latest Post