almuhtada.org – Setiap orang pasti pernah disinggahi masalah, mulai dari masalah kecil hingga masalah yang besar. Masalah ini sering kali membuat kita merasa takut, cemas, panik, atau bahkan menyerah.
Saat kondisi ini datang, tubuh dan pikiran sering kali terasa tegang sehingga membuat kita sulit untuk berkonsentrasi dan menenangkan diri. Kondisi ini juga bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga kita harus bisa untuk menenangkan diri sendiri.
Salah satu teknik sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu menenangkan diri adalah dengan teknik Butterfly Hug. Teknik ini mudah dilakukan karena tidak memerlukan alat khusus dan bisa dipraktikkan kapan saja.
Butterfly hug adalah teknik menenangkan diri (self-soothing technique) yang pertama kali diperkenalkan dalam terapi Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR). Teknik ini digunakan untuk membantu individu mengurangi kecemasan, menstabilkan emosi, dan memberikan rasa aman.
Disebut Butterfly Hug karena posisi tangan saat melakukannya menyerupai kepakan sayap kupu-kupu. Gerakan ini bukan sekadar simbolik, tetapi juga mencerminkan upaya seseorang untuk merangkul dirinya sendiri dalam situasi penuh tekanan. Dengan demikian, Butterfly Hug menjadi salah satu bentuk dukungan diri (self-support) yang mudah dipelajari dan diterapkan dalam berbagai kondisi.
Untuk mempraktikkan teknik Butterfly Hug, langkang-langkahnya sangat sederhana:
- Duduk atau berdiri dengan posisi yang nyaman.
- Silangkan tangan di depan dada, seolah-olah sedang memeluk diri sendiri.
- Tempelkan ujung jari atau telapak tangan di bahu atau lengan atas.
- Mulailah menepuk perlahan secara bergantian, kanan dan kiri, seperti sayap kupu-kupu yang mengepak.
- Tarik napas dalam, lalu hembuskan perlahan sambil tetap melakukan tepukan bergantian.
- Fokus pada ketenangan, biarkan tubuh dan pikiran merasa lebih rileks.
Saat ini teknik Butterfly Hug tidak hanya digunakan dalam ruang terapi saja, namun juga banyak dipelajari oleh masyarakat umum. Artinya kita dapat dengan mudah mempraktikkan teknik ini tanpa harus adanya pendampingan dari ahli.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental semakin meningkat, dan berbagai teknik sederhana seperti Butterfly Hug dapat menjadi sarana untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri.
Sejatinya yang bisa memahami kita adalah diri kita sendiri. Kita paham dengan apa yang sedang kita rasakan dan kita tau apa yang kita butuhkan. Kita tidak pernah sendiri, karena ada diri yang bisa memahami. [] Isna Wahyu
