almuhtada.org – Pernahkah kalian menguap ketika sedang melaksanakan salat? Sebetulnya, menguap merupakan respons otomatis tubuh yang muncul untuk menstabilkan kondisi tubuh, respons ini seringkali muncul ketika kita lelah, mengantuk, atau bahkan ketika kurang fokus. Tanpa kita rencanakan, menguap saat salat juga dapat terjadi. Meski spontan dan sulit dihindari, menguap saat salat tetap memiliki aturan dan adab yang dijelaskan dalam Islam.
Menguap dalam Pandangan Fiqih saat Salat
Dalam kitab Bulughul Maram, pada bab dorongan untuk khusyuk dalam salat dijelaskan bahwa menguap termasuk perbuatan makruh. Artinya, lebih baik ditinggalkan, namun tidak berdosa bila terjadi. Hal ini di makruhkan karena menguap dalam salat dapat mengganggu dan menghilangkan khusyuk orang yang sedang salat. Oleh karenanya, Islam mensyariatkan adab tertentu agar kita tetap menjaga kesopanan dan kekhusyukan dalam ibadah.
Menurut perspektif fiqih, menguap tidak membatalkan salat, selama tidak diiringi perbuatan yang jelas membatalkan. Akan tetapi, sebagai seorang muslim kita dianjurkan untuk menutup mulut dengan tangan ketika menguap.
Tiga Adab Menguap dalam Islam
- Menahan semampunya
Dalam hal ini, kita dianjurkan menahan ketika hendak menguap dengan semampunya misalnya dengan menutup mulut dan merapatkan dua bibir. Jadi, ketika dalam salat kita hendak menguap hendaklah menahannya dahulu sebagaimana yang tercantum dalam hadist :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإذَا تَثَاءَبَ أحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ، فَإنَّ أحَدَكُمْ إِذَا تَثَاءَبَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Adapun menguap, maka itu adalah dari setan. Apabila salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya semampu mungkin. Karena, jika salah seorang di antara kalian menguap, maka setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari, no. 6223)
- Menutup mulut dengan tangan
Apabila dirasa kita tidak mampu melaksanakan adab yang pertama, maka kita dapat melakukan adab kedua ini yakni menutup mulut dengan tangan. Hal ini ditunjukkan untuk menjaga kesopanan sekaligus mencegah masuknya setan sebagaimana ditegaskan dalam hadist dari Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Jika salah seorang dari kalian menguap, maka hendaklah ia menahannya dengan tangannya, karena sesungguhnya setan masuk melalui mulut yang terbuka ketika menguap.” (HR. Muslim, no. 2995).
- Tidak mengeluarkan suara
Ketika menguap, terkadang kita kelepasan mengucapkan “haa” atau suara lain namun ternyata hal tersebut tidak dianjurkan karena bukan termasuk adab yang baik. Hendaknya kita diam hingga selesai menguap, bukan mengeluarkan suara tambahan apalagi ketika sedang melaksanakan salat.
Penjelasan Buya Yahya
Dalam salah satu kajian di YouTube resmi Buya Yahya, beliau menegaskan bahwa menguap tidak membatalkan salat. Adabnya memang harus ditutup dengan tangan, termasuk ketika dalam salat. Dalam kajian itu, ada jamaah yang bertanya :
“Namun, bagaimana jika menguap berkali-kali hingga membuat kita harus menutup mulut berulang? Apakah ini termasuk gerakan yang bisa membatalkan salat karena bergerak lebih dari 3 kali sebagaimana dalam ilmu fiqih? Tapi ketika tidak di tutup justru setan masuk”
Buya menjelaskan bahwa gerakan yang membatalkan adalah tiga gerakan anggota besar berturut-turut. Tangan memanglah termasuk ke dalam anggota besar, namun apabila dalam menutup mulut saat menguap menggunakan tangan kita melakukan gerakan itu secara terputus (ada jeda), tidak berturut-turut. Maka tidak dianggap membatalkan.
Dengan kata lain, menutup mulut saat menguap, meskipun dilakukan beberapa kali, tidak serta merta membatalkan salat selama tidak termasuk dalam kategori gerakan berlebih yang terus-menerus.
Dari rangkaian penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa menguap dalam salat memang makruh, tetapi tidak membatalkan. Adabnya adalah menahan semampunya, menutup mulut dengan tangan, dan tidak mengeluarkan suara. Maka jika kita mengalami kondisi menguap berkali-kali saat salat, cukup lakukan adab tersebut tanpa khawatir salat batal, selama gerakan tidak dilakukan berlebihan secara berturut-turut. Wallahu a’lam bishawab. [] Rezza Salsabella Putri