Al-‘Ula, Kota yang Dijauhi Rasulullah SAW! Berikut Penjelasannya!

Gambar salah satu pahatan batu di kawasan Al-‘Ula (Pinterest.com – almuhtada.org)

almuhtada.org – Al-‘Ula merupakan salah satu kota bersejarah di Arab Saudi yang letaknya sekitar 300 km dari Kota Madinah. Kota ini menyimpan jejak penting peradaban kuno di Timur Tengah sejak ribuan tahun silam. Namun, kota ini juga dikenal dengan sebutan “kota terkutuk”, bahkan Rasulullah SAW menghindarinya. Lantas, mengapa Al-‘Ula mendapat sebutan demikian? Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui seputar Al-‘Ula:

 

  1. Sejarah Al-‘Ula

Al-‘Ula dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Lihyan yang berdiri sejak abad ke-6 SM. Kota ini terletak di jalur dupa, rute perdagangan yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India. Kemudian, wilayah ini sempat dikuasai oleh kaum Tsamud dan berlanjut ke Dinasti Nabatean yang memerintah hingga tahun 106 M sebelum ditaklukkan Romawi. Al-‘Ula meninggalkan banyak peninggalan bersejarah, termasuk makam-makam megah yang dipahat di tebing batu.

 

  1. Terdapat Situs Arkeologi Madain Saleh

Di Al-‘Ula terdapat situs terkenal bernama Madain Saleh (Al-Hijr), peninggalan Nabatean yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu. Situs ini menyimpan 114 makam monumental dan berbagai pahatan batu megah yang masih terjaga hingga kini. Karena nilai sejarah dan keunikannya, UNESCO menetapkannya sebagai Warisan Dunia pada tahun 2008.

Baca Juga:  Bagaimana Etika pada Qari yang Membaca Ayat Al-Quran saat Acara?
  1. Dijauhi oleh Rasulullah SAW

Rosulullah melarang umatnya untuk singgah atau bahkan mendekati Al-‘Ula. Dalam suatu riwayat diceritakan ketika Rasulullah SAW terpaksa harus melewati Al-‘Ula, beliau mempercepat langkahnya saat melewati kawasan ini, bahkan Beliau tidak menoleh ke kanan atau kiri. Hal ini sesuai dengan sabda beliau:

لَا تَدْخُلُوا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ الْمُعَذَّبِينَ إِلَّا أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ، فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ

“Janganlah kalian memasuki tempat orang-orang yang diazab, kecuali jika kalian menangis. Jika kalian tidak menangis, maka janganlah kalian memasukinya, agar tidak menimpa kalian seperti yang menimpa mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim, dikutip dari Rumaisho.com)

 

Larangan ini erat kaitannya dengan sejarah kaum Tsamud, penduduk asli wilayah Al-‘Ula dan Madain Saleh. Mereka merupakan kaum yang membangkang kepada Allah dan mendustakan Nabi Shaleh. Meskipun telah diberi tanda kebesaran Allah berupa unta betina, kaum Tsamud tetap ingkar bahkan membunuh unta tersebut. Akibat kedurhakaan itu, Allah menurunkan azab yang membinasakan mereka seluruhnya.

Baca Juga:  Bolehkah Wanita Memakai Parfum? Begini Penjelasan Islam

Karena itulah Rasulullah SAW melarang umatnya untuk melewati atau singgah di bekas tempat kaum yang diazab tanpa rasa takut kepada Allah. Beliau mencontohkan dengan mempercepat langkah ketika melewati Al-‘Ula, agar umat Islam selalu ingat bahwa di sana pernah tinggal kaum yang dilaknat dan dibinasakan, sehingga tempat itu mendapat sebutan “kota terkutuk” atau “kota hantu”.

 

  1. Dijadikan Destinasi Wisata Modern

Meskipun memiliki kisah kelam, kini pemerintah Arab Saudi justru menjadikan Al-‘Ula sebagai destinasi wisata internasional, bahkan mengucurkan investasi ratusan triliun rupiah untuk mengembangkan Al-‘Ula sebagai pusat wisata sejarah, budaya, dan alam, demi menarik wisatawan mancanegara.

 

Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita mengambil pelajaran dari kisah kaum terdahulu yang dibinasakan Allah akibat kedurhakaan mereka. Al-‘Ula bukan sekadar tempat bersejarah, melainkan juga pengingat bahwa azab Allah itu nyata bagi siapa saja yang membangkang-Nya.

 

Maka hendaknya kita berhati-hati dan sebisa mungkin menjauhi tempat yang pernah ditimpa murka Allah, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Semoga Allah menjaga kita dari kelalaian, menguatkan iman kita, dan menjauhkan kita dari jalan kaum yang dimurkai-Nya. Aamiin. [] Deya Sofia

Related Posts

Latest Post