almuhtada.org – Kesehatan mental memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Dengan mental yang sehat, seseorang akan merasa lebih semangat, lebih tenang, dan lebih antusias dalam menjalani hidup.
Namun, tak jarang kita menjumpai orang-orang yang tampak menghadapi masalah berat hingga memengaruhi kondisi mentalnya. Bahkan, mungkin kita sendiri pernah berada pada fase terendah dalam hidup, merasa terpuruk, kehilangan arah, atau tidak tahu harus berbuat apa.
Tidak sedikit pula dari mereka yang kemudian dianggap ‘gila’, padahal sesungguhnya mereka tengah mengalami gangguan kesehatan mental.
Kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan kualitas hubungan kita dengan Allah. Melalui ibadah yang khusyuk dan hati yang selalu terhubung kepada-Nya, seseorang bisa mendapatkan ketenangan jiwa dan kekuatan batin.
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan solusi dan panduan bagi umatnya dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup, termasuk dalam menjaga kesehatan mental. Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan menurut Islam untuk menjaga dan merawat kesehatan mental, antara lain sebagai berikut.
1. Menggencarkan Ibadah dan Senantiasa Ingat kepada Allah
Ibadah seperti sholat, dzikir, dan doa berperan sangat kuat dalam menjaga ketenangan batin dan kestabilan emosi. Dalam Islam, dzikir dan ibadah bukan hanya bentuk kepatuhan, tapi juga terapi jiwa.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ٢
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Dengan memperbanyak ibadah, hati menjadi tenang karena merasa dekat dengan Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Menolong. Ini juga memberikan rasa aman dan harapan dalam menghadapi tekanan hidup.
2. Menerima Perasaan atau Emosi yang Dialami
Islam tidak melarang seseorang untuk merasa sedih, marah, atau takut. Bahkan Rasulullah sendiri pernah menangis saat kehilangan orang yang dicintainya. Islam mengajarkan untuk tidak menekan emosi, melainkan mengenalinya dan mengelolanya secara bijak.
Ketika putranya meninggal, beliau menangis dan bersabda:
“Sesungguhnya mata ini meneteskan air mata, dan hati ini bersedih…” (HR. Bukhari)
Mengakui perasaan adalah bentuk kejujuran diri, dan Islam sangat menghargai kejujuran, termasuk terhadap diri sendiri. Ini adalah langkah awal untuk sembuh secara psikologis dan spiritual.
3. Berpuasa (Mengendalikan Diri dan Emosi)
Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan latihan pengendalian diri, kesabaran, dan ketenangan hati. Ini sangat berdampak pada kesehatan mental, terutama dalam mengelola emosi negatif.
“Puasa adalah perisai. Maka apabila seseorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan jangan bertengkar…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan berpuasa, seseorang belajar menahan diri dari ledakan emosi, yang membantu menjaga stabilitas mental dan spiritual.
4. Membangun Pola Hidup Sehat
Islam sangat menekankan keseimbangan antara kebutuhan ruhani dan jasmani. Makan dengan halal dan baik, tidur cukup, serta menjaga kebersihan adalah bagian dari sunnah Nabi yang berdampak positif pada kesehatan mental.
“Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu…” (HR. Bukhari)
Kesehatan fisik yang terjaga akan berdampak langsung pada ketenangan batin, produktivitas, dan suasana hati. Oleh karena itu, merawat tubuh adalah bagian dari ibadah.
5. Membaca Al-Quran
Al-Qur’an adalah petunjuk hidup sekaligus sumber ketenangan jiwa. Membacanya, memahami maknanya, dan mengamalkannya dapat membantu seseorang keluar dari kecemasan, keraguan, dan kesedihan.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ …..٨
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra’: 82)
Lebih dari hanya sekadar membaca Al-Qur’an, kita harus menjadikan Al-Qur’an itu sebagai teman.
6. Menempatkan Diri di Lingkungan yang Baik
Lingkungan yang positif akan membentuk karakter, cara berpikir, dan semangat hidup yang sehat. Islam sangat menekankan pentingnya berteman dengan orang-orang saleh yang membawa pengaruh baik.
“Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Maka hendaklah kalian melihat dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Lingkungan yang sehat membantu seseorang untuk tidak mudah stres, tidak terjerumus dalam keburukan, dan mendapatkan dukungan saat menghadapi masalah.
Itulah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental. Berbagai cara di atas menggambarkan bahwasanya Islam memberikan panduan untuk menjaga kesehatan mental bagi para penganutnya.
[Alya Rosadiana]