Bikin Orang Lain Bahagia? Ternyata Begini Dampaknya Buat Diri Kamu!

Bikin Orang Lain Bahagia? Ternyata Begini Dampaknya Buat Diri Kamu!

almuhtada.org – Kita sering mengira bahwa untuk bahagia, kita harus menerima sesuatu dari orang lain, misalnya dalam hal penerimaan, cinta, atau pun perhatian. Padahal, kebahagiaan seringkali lahir justru saat kita mampu memberi, bukan saat kita menanti untuk diberi. Itulah salah satu makna yang dapat kita ambil dari kutipan Ust. Hanan Attaki yang diunggah pada saluran WhatsApp nya.

“Setiap kebahagiaan yang kamu berikan pada orang lain, akan kembali kepadamu, bahkan lebih indah….” Ust. Hanan Attaki

Di balik kalimat sederhana di atas, tersimpan pesan spiritual dan sosial yang kuat bahwa hidup itu bukan hanya soal menumpuk bahagia untuk diri sendiri, tetapi juga tentang menabur kebaikan kepada sesama. Dan percayalah, apa yang kita tanam, suatu hari nanti pasti akan tumbuh dan kembali kepada diri kita dalam bentuk yang lebih indah dari yang pernah kita bayangkan sebelumnya.

Memberi Bahagia Bukan Berarti Kehilangan

Banyak diantara kita masih ragu dalam hal memberi, entah itu waktu, perhatian, tenaga, atau pun materi, karena pada dasarnya mereka takut akan kehilangan. Padahal, memberi itu tidak akan pernah membuat kita menjadi kekurangan, justru akan memperluas kapasitas hati dan memperkaya jiwa pada diri kita. Saat kita membuat orang lain tersenyum, tanpa sadar kita sedang menyirami benih kebahagiaan dalam diri sendiri.

Misalnya, saat kita memeluk atau menenangkan teman yang sedang sedih, atau sekadar mendengarkan curhatan seseorang dengan tulus, kita telah menjadi bagian dari kekuatan yang mengangkat jiwa manusia. Dan ketika mereka merasa lebih baik karena kehadiran kita, ada rasa hangat dan damai yang kembali kepada kita, itulah bentuk kebahagiaan yang lebih indah itu.

Baca Juga:  Personal Branding: Selangkah Lebih Maju

Hukum Alam dan Janji Allah

Dalam nilai kemanusiaan universal, ada hukum yang tak tertulis tapi nyata dan mungkin sering kita dengar, yaitu apa yang kamu berikan akan kembali padamu. Sedangkan dalam Islam pun, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa:

“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah Swt. memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat”. (HR. Muslim)

Kebahagiaan itu Menular

Mungkin kita tidak sadar kalau senyum yang kita berikan itu bisa mengubah hari seseorang. Satu tindakan kecil seperti menolong, memberi semangat, atau memaafkan, bisa menjadi mata rantai panjang kebahagiaan yang menjalar ke banyak orang. Dan tanpa kita duga, ketika kebahagiaan itu berputar kembali, ia hadir jauh lebih indah, seperti dalam bentuk persahabatan, kepercayaan dari orang, atau doa-doa tulus yang bisa menguatkan langkah kita.

Jangan Lelah Menyebarkan Kebahagiaan

Dunia memang tidak selalu mudah. Kita pun kadang sedang lelah, sedang sedih, atau sedang berjuang. Tapi saat kita tetap memilih menjadi sumber bahagia bagi orang lain, kita sedang menanam harapan untuk diri sendiri. Mungkin tidak langsung terasa. Tapi yakinlah, kebahagiaan itu akan kembali jauh lebih dalam, lebih hangat, dan lebih tulus.

Maka dari itu jangan ragu atau takut dalam memberi bahagia. Karena seperti air yang dilempar ke langit, ia akan kembali sebagai hujan. Dan siapa tahu, di antara hujan itu, ada pelangi indah yang memang Allah simpan khusus untukmu. [Miftahudin]

Baca Juga:  Mochtar Lubis Ungkap 6 Sifat Buruk Orang Indonesia, Berani Baca?

Related Posts

Latest Post