Nu’aiman, Sahabat yang Menghibur dan Pejuang yang Tangguh

Ilustrasi perang Badar (Pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org Ketika kita membayangkan para sahabat Nabi Muhammad, kita seringkali berpikir sosok sahabat Nabi Muhammad ini sosok yang serius dan berwibawa. Namun, terdapat salah satu sahabat Nabi Muhammad yang dikenal bukan karena khutbahnya atau kemampuan dalam berperangnya yang menonjol tetapi karena candaannya yang selalu membuat tertawa yaitu Nu’aiman bin Amr al-Ansari.

Walaupun Nu’aiman dikenal sebagai sosok yang humoris, tetapi Nu’aiman adalah pejuang sejati yang ikut serta dalam perang badar yaitu perang besar pertama. Perang badar terjadi pada tahun ke 2 hijriyah. Perang ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan umat islam.

Saat itu, kaum muslimin hanya berjumlah sekitar 313 orang menghadapi lebih dari 1000 pasukan Quraisy yang bersenjata lengkap. Dalam keadaan yang begitu berat, Nu’aiman berdiri tegak di barisan Rasulullah SAW.

Keikutsertaannya dalam perang badar ini membuktikan bahwa dibalik Nu’aiman yang suka bercanda yang mengundang gelak tawa, tersimpam jiwa pemberani yang rela mengorbankan nyawa dijalan Allah. Setelah perang badar, Nu’aiman tetap menjadi sahabat yang setia dan penuh dengan canda tawa.

Meski serigkali memmbuat keonaran yang lucu, Nu’aiman tidak pernah melampaui batas syariat. Ia tak pernah berbohong untuk menyakiti, tidak pernah menjadikan agama sebagai bahan mainan, dan tak pernah melalaikan keajiban.

Nu’aiman merupakan sosok pribadi yang seimbang, ringan dalan bersikap namun kokoh dalam iman. Bahkan ketika para sahabt menyampaikan keluhan bahwa Nu’aiman pernah ditegur karena meminum minuman keras sebelum ayat pengharaman turun, Rasulullah saw bersabda, “Jangan kalian cela dia. Sungguh dia mencintai Allah dan Rasulnya.”

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu! Ini Dia 3 Sholat Sunnah yang Sangat dianjurkan untuk Dilaksanakan

Nu’aiman adalah bukti nyata bahwa seorang Muslim bisa menjadi pribadi yang menyenangkan, penuh humor, namun tetap berani, beriman, dan siap berkorban di medan jihad. Ia menginspirasi kita untuk menjadi orang yang berguna bukan hanya lewat kata-kata dan tindakan besar, tapi juga lewat tawa dan kehangatan yang menyatukan hati-hati yang lelah. [] Vika Rizky Lestari

 

Related Posts

Latest Post