Misteri Keberadaan Gunung Qaaf, Gunung Penuh Batu Zamrud

Ilustrasi gunung yang belum pernah dijamah manusia.(pinterest.com - almuhtada.org)
Ilustrasi gunung yang belum pernah dijamah manusia.(pinterest.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org -Gunung merupakan pasak daripada bumi, sudah dijelaskan pada Al-Quran surat An-Nahl ayat 15 yang artinya:

“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”

Sebagaimana yang kita tahu, gunung itu kokoh dan tinggi, menjadi sumber kehidupan manusia. Sampai saat ini yang kita tahu gunung everest lah gunung tertinggi yang pernah dijelajahi manusia. Padahal ada satu gunung yang diceritakan dalam islam dan masih belum diketahui dimana tepat letak gunung tersebut.

Pada suatu masa Rasulullah pernah menceritakan satu gunung yang dirahasiakan keberadaannya. Gunung tersebut terbuat dari susunan batu zamrud, dan merupakn induk dari seluruh gunung di muka bumi ini. Konon katanya gunung ini merupakan gunung terbesar yang ada di Bumi.

Gunung Qaaf atau Jabal Qaaf merupakan nama dari gunung ini. Konon katanya gunung ini hanya dihuni 70 pria sholeh dan seorang nabi. Rasulullah menceritakan bahwa dibalik gunung ini terdapat tempat yang sangat luas. Tempat itu terhampar luas tanpa makhluk hidup di dalamnya, luasnya setara 7 kali dunia. tempat itu adalah tempat bagi para malaikat, yang setiap malaikatnya memegang bendera dengan panjang 60 fasa. Bendera tersebut bertuliskan “Laillahaillallah Muhammadur Rasulullah”.

Gunung Qaaf tidak diketahui keberadaannya oleh manusia, diceriakan bahwa unutuk menuju gunung ini, butuh waktu 4 bulan perjalanan dalam kegelapan. Namun, pada kisah lain, diceritakan bahwa raja Zulkarnain pernah sampai ke tempat ini, bahkan sampai ke puncak gunung Qaaf. Dimana diceritakan pula tinggi gunung Qaaf setara 500 tahun perjalanan.

Baca Juga:  Mengimani Rukun Iman ke Enam

Cerita ini seperti dongeng sebelum tidur, penuh fantasi dan terdengar tidak masuk akal. Tapi tugas kita hanyalah mengimani bahwa hal-hal yang terdengar mustahil dan diceritakan oleh Rasulullah bahkan ada yang tercatat dalam Al-Quran adalah nyata adanya. Tidak pasti kapan akan diketahui keberadaannya, hanya Allah yang maha tahu, kita tidak perlu meramalnya, apalagi percaya akan ramalan-ramalan. []Nathasya Putri Ratu

Editor : Juliana Setefani Usaini

 

 

Related Posts

Latest Post