Almuhtada.org Jika kita berbicara mengenai interaksi antar manusia, kita harus menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa dukungan satu sama lain. Namun, penting untuk tidak melupakan bahwa sebagian orang mungkin melakukan kebaikan hanya untuk kepentingan duniawi, tanpa mengaitkan usaha mendapatkan rezeki yang halal kepada Allah SWT.
Sebagai ilustrasi, ada individu yang menunjukkan kebaikan atau sikap bersahabat tetapi sebenarnya memiliki maksud tersembunyi untuk menipu. Cara penipuan ini pun bervariasi, seperti mengajak orang lain untuk memulai usaha bersama dengan alasan berlibur ke pantai,.
Atau melakukan scam melalui telepon dengan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening mereka. Tanpa disadari, penipu tersebut telah memperoleh uang dari cara mendapatkan rezeki yang tidak halal, bahkan bisa dikatakan haram.
Sebenarnya, dalam Al-Qur’an Allah SWT menyatakan:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
(QS. Al-Baqarah: 168)
Artinya: Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik di bumi, dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata untuk kalian.
Dari ayat ini, Allah SWT dengan jelas melarang kita untuk mencari rezeki dengan cara yang tidak halal. Ketika seseorang memilih untuk mengambil jalan yang salah, ia sebenarnya sedang mengikuti langkah-langkah setan. Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang mencari rezeki melalui cara yang keliru.
Semoga kita selalu dilindungi dari tindakan yang tidak diridai oleh Allah dan terlindungi dari orang-orang yang memiliki niat jahat terhadap kita. Aamiin.. {Azizah Fiqriyatul Mujahidah}
