History: Sikap Sultan Abdul Hamid II kepada Para Penghina Nabi Muhammad Saw.

Buku Dafatir Sulthaniyyah (Instagram@nickopandawa - almuhtada.org)

almuhtada.orgKata Kak Edgar founder Gensa Berilmu, “Learn History, Repeat Victory!” Apakah Anda sering membaca artikel di CNBC Indonesia atau Kompas.com?

Jika iya, pernah baca artikel tentang Sederet Aksi Prancis yang Dianggap Menghina Islam? Pernah baca artikel tentang Presiden Perancis dan Kontroversi Kartun Nabi Muhammad?

Apa yang Anda pikirkan mengenai dua artikel di atas? Yes, artikel di atas menunjukkan bahwa ada penghinaan.

Baca Juga:  Membunuh Cicak itu Anjuran, Lantas Mengapa Cicak di Ciptakan?

Sobat perlu tahu, dahulu ketika umat Islam masih memiliki khalifah layaknya Sultan Abdul Hamid II. Beliau tidak akan pernah  memberi ruang kepada para penghina Islam & Nabi Muhammad.

Ketika Sultan Abdul Hamid II menerima kabar berita akan dipentaskannya “Mahomet (Muhammad)” karya seniman Perancis, Bornier. Apa yang beliau lakukan? Coba tebak!

Yes, Sultan Abdul Hamid II secara tegas memerintahkan kepada Perancis untuk segera membatalkannya. Beliau berani betul ya kan?

Akan tetapi, apa tanggapan dari Perancis mengenai hal tersebut? Yes, Teater Comedie Francaise di Perancis tetap ngeyel.

Baca Juga:  The Gentle Four Forbidden from Hell

Perancis ngeyel untuk mementaskan “Mahomet (Muhammad)” karya seniman Perancis, Bornier. Sultan Abdul Hamid II dengan kekuatan diplomasi Khalifahnya bersikeras kepada duta besar Perancis.

Duta besar Perancis yaitu Count Montebello akhirnya menghapus drama tentang dipentaskannya “Mahomet (Muhammad)” dari Perancis.

Pemerintah Perancis tidak bisa berkutik terhadap Sang Khalifah Islam. Kenapa bisa begitu? Lanjutkan bacanya untuk menemukan jawabannya!

Yes, hanya dengan satu suara Khalifah, sudah cukup untuk membangkitkan jihad akbar kaum muslimin di wilayah jajahan Eropa.

Tahukah sobat bahwa penghinaan seperti di atas juga terulang kembali di Perancis. Bedanya sekarang kaum muslimin harus berjuang dengan suara yang terpisah (Instagram@sejarahutsmaniyyah).

Baca Juga:  Kisah Amer : Apa yang Menjadi Milikmu Akan Selalu Menemukan Jalannya

Dahulu Islam disegani dan dihormati bahkan di era yang bukan kejayaannya lagi. Ini bukanlah romantisasi melainkan menolak lupa.

Iya menolak lupa. Itulah Sikap Sultan Abdul Hamid II kepada para penghina Nabi Muhammad. Tidak perlu dengan senjata atau tantara.

Sultan Abdul Hamid II dengan kekuatan diplomasinya sudah cukup untuk membuat musuh Islam diam tak bersuara.

Apakah sobat pernah membaca buku Dafatir Sulthaniyyah yang ditulis oleh Nicko Pandawa? Jika belum, cobalah cari referensinya!

Buku tersebut adalah salah satu referensi yang  menjelaskan bagaimana kehebatan Khilafah Islamiah utamanya pada masa Kekhilafahan Utsmaniyyah.

Baca Juga:  QS Al-Hadid Berbunyi: Refleksi Kehidupan, Menjadi Manusia Sekuat Besi

Sikap Abdul Hamid II ini hanya part dari kehebatan Khilafah Islamiah.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak bagaimana kehebatannya, cobalah Anda mencari referensi lebih banyak lagi. Anda pasti akan dibuat takjub. Learn History, Repeat Victory!

[RAUDHATUL JANNAH]

 

Related Posts

Latest Post