Ketuklah Pintu Ampunan Allah meskipun Dosamu Teramat Besar

Ilustrasi Gambar Seorang Laki-laki yang sudah melakukan pembunuhan (freepik.com – almuhtada.org)

almuhtada.org – Pernahkah kita merasa terlalu kotor untuk kembali pulang ke hadapan Allah? Atau terlalu banyak dosa hingga malu untuk berdoa? Atau kita terlalu jauh dari Allah hingga merasa tak mungkin Allah mau menerima kita kembali??

Manusia memiliki kodrat sebagai makhluk yang menjadi tempat salah dan lupa, maka kita sebagai manusia biasa tentunya pernah dalam kondisi jatuh ke dalam dosa, ada yang jatuh karena hawa nafsu, ada yang karena putus ada, dan lain sebagainya, sehingga pada akhirnya atas jatuhnya kita yang membuat banyaknya dosa tersebut kita merasa tak layak untuk memohon ampunan kepada Allah.

Namun Perlu kita ketahui Bersama bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Pengampun, Allah tidak menutup pintu taubat, rahmat, serta ampunannya . Bahkan bagi hamba-Nya yang dosanya seluas langit dan bumi pintu ampunan itu tidak pernah terkunci.

Dari Rasulullah ﷺ, diriwayatkan sebuah kisah yang mengingatkan kita bahwa selama pintu taubat masih terbuka, tidak ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah.

Dikisahkan, pada Masa Bani Israel Ada seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Tentunya angka yang luar biasa banyak dan berat, sebab ini bukan hanya persoalan angka saja namun tentunya persoalan nyawa seorang manusia .

Namun, suatu hari hatinya mulai tergugah dan tersadar atas apa yang ia lakukan. Ia merasa gelisah dan menyesal, lalu bertekad untuk bertobat dan mencari jalan kebaikan. Kemudian, ia pergi menemui seorang pendeta yang ia harapkan bisa memberinya jawaban. Namun sayang, sang pendeta yang kurang berilmu berkata bahwa dosanya terlalu besar dan taubatnya tidak akan diterima. Kecewa dan marah, lelaki itu membunuh pendeta tersebut sehingga kini korbannya berjumlah seratus orang.

Baca Juga:  Keajaiban Wudhu: Hikmah Dibalik Manfaat Kesehatannya

Meski begitu, keinginan untuk berubah dalam dirinya tidak padam. Ia kemudian mencari orang lain dan bertemu dengan seorang alim yang berilmu dan bijaksana. Dengan penuh harap ia bertanya, “Apakah masih ada harapan bagiku untuk diampuni, setelah aku membunuh seratus orang?”

Sang alim menjawab dengan penuh kelembutan : “Bahwa pintu tobat masih terbuka lebar dan tidak ada yang bisa menghalangi seorang hamba untuk kembali kepada Allah selama ia sungguh-sungguh berniat’’

Ia pun menasihati lelaki itu untuk meninggalkan tempat asalnya yang penuh dengan dosa dan pergi ke negeri yang lebih baik, di mana ia bisa beribadah dan hidup di lingkungan yang mendukung kebaikan.

Lelaki itu pun berangkat meninggalkan negerinya. Namun, di tengah perjalanan ia meninggal dunia. Maka malaikat rahmat dan malaikat azab pun datang dan berselisih tentang nasibnya. Malaikat azab berkata bahwa lelaki itu belum berbuat kebaikan sama sekali dalam hidupnya, sedangkan malaikat rahmat membela bahwa ia telah berniat untuk bertaubat dan sedang dalam perjalanan hijrah menuju kebaikan.

Akhirnya, Allah berfirman kepada kedua malaikat tersebut untuk mengukur jarak jasad mayat laki-laki tersebut, lebih dekat dari tempat asalnya atau tempat tujuannya untuk bertaubat, ternyata setelah diukur jasad  laki-laki tersebut lebih dekat ke tempat tujuannya.

Namun dikisahkan dalam suatu Riwayat bahwa Allah sudah mengampuni dosanya, sehingga Allah berkehendak dan bumi pun bergeser agar lelaki itu dianggap lebih dekat ke negeri yang baik dan ia pun diterima taubatnya serta dimasukkan ke dalam rahmat Allah.

Baca Juga:  Kembali Suci di Idul Fitri dengan Memahami Makna Maaf dalam Islam

Kisah ini mengajarkan kita bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar bagi Allah untuk diampuni. Niat tulus untuk bertaubat dan berusaha memperbaiki diri menjadi kunci utama dalam memperoleh ampunan-Nya. Allah melihat hati dan niat hamba-Nya, bukan sekadar apa yang sudah terjadi di masa lalu. Bahkan sebelum sempat melakukan kebaikan, niat dan langkah pertama menuju perubahan sudah cukup bagi Allah untuk memberikan rahmat. [Juliana Setefani Usaini]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post