almuhtada.org – Banyak orang bilang cinta itu buta. Tapi sebenarnya, bukan cintanya yang buta kita yang kadang menutup mata. Rela disakiti, ditungguin tanpa arah, dibelain mati-matian bahkan sampai lupa bahwa yang paling layak dicintai adalah Dia yang menciptakan cinta itu sendiri.
Kita bilang cinta, tapi lebih takut kehilangan pasangan daripada kehilangan Allah. Kita kejar seseorang yang bahkan gak pernah ngajak mendekat kepada Tuhan, tapi kita abai dengan perintah-Nya yang jelas.
“وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ”
(QS. Al-Baqarah: 165)
Cinta yang benar bukan yang bikin kamu lalai shalat lima waktu, bukan yang bikin kamu bohong sama orang tua, bukan yang bikin kamu deg-degan karena takut ketahuan.
Itu bukan cinta. Itu candu yang dibungkus ilusi.
Cinta yang diridhai Allah justru bikin kamu makin tenang. Kamu bisa jadi versi terbaikmu, karena kamu tahu, cinta bukan soal siapa yang bisa kamu miliki sekarang tapi siapa yang kamu perjuangkan untuk dunia dan akhiratmu.
Rasulullah bersabda:
“مَن أَحَبَّ لِلهِ وَأَبْغَضَ لِلهِ وَأَعْطَى لِلهِ وَمَنَعَ لِلهِ فَقَدْ استَكْمَلَ الإِيمَانَ”
(HR. Muslim)
Kalau cinta membuatmu menjauh dari Allah, itu bukan cinta. Itu jebakan.
Kalau cinta membuatmu lebih bertaqwa, itulah cinta yang layak diperjuangkan. [Adinda Aulia]
Editor: Syukron Ma’mun