Almuhtada.org- Pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara rill di suatu wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan perubahan Produk Domstik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya.
Dilansir dari laporan Produk Domstik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha dari Badan Pusat Statistika Kabupaten Boyolali, nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2024 mencapai Rp27,56 triliun rupiah, angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp26,33 triliun rupiah. Dengan demikian pada tahun 2024 pertumbuhan ekonomi kabupaten Boyolali tercatat sebesar 4,64 persen.
Kontribusi sektor-sektor lapangan usaha terhadap PDRB Boyolali masih didominasi oleh lima lapangan usaha diantaranya lapangan usaha industri pengolahan yang menyumbang sebesar 31,48 persen. Selanjutnya lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi sebesar 20,53 persen. Disusul dengan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,01 persen. Berikutnya lapangan usaha kontruksi sebesar 7,09 persen, dan lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 6,27 persen.
Dari kelima lapangan usaha yang paling berkontribusi terhadap PDRB kabupaten Boyolali, lapangan usaha pengolahan, lontruksi, dan transportasi dan pergudangan yang cenderung mengalami kenaikan. Sedangkan, lapangan usaha Pertanian, Kehutana, dan Perikanan, serta Perdagangan Besar, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor cenderung mengalami penurunan. Salah satu penyebab menurunnya peran Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan adalah berkurangnya luas lahan pertanian yang digunakan untuk pembangunan jalan maupun industri. [Dela Kurniawati]
Editor
Qoula Athoriq Qodi