Almuhtada.org -Dewasa ini ketika seseorang ditanya apa cita-citanya mereka dominan menjawab menjadi orang kaya agar bisa mendapat segala yang diinginkan. Apakah menjadi kaya dan memiliki segalanya menjamin kebahagiaan?. Sebagai contoh ketika dari awal mempunyai rumah, mobil, pembantu dan fasilitasnya, manusia akan merasa tidak puas. Ia akan membandingkan hidupnya dengan orang yang lebih kaya darinya. Merasa tidak beruntung karena dirinya tidak terlahir dari orang tua konglomerat.
Dibalik itu ada orang lain yang mendambakan memiliki harta seperti dia. orang lain itu hanya memiliki rumah dan motor. doa yang ia panjatkan setiap hari ingin menjadi kaya dan memiliki mobil, dia juga merasa keadilan tidak berpihak padanya. padahal tetangganya yang tidak memiliki motor berdoa setiap hari agar tuhan merestui dia membeli motor. Motor yang dianggap remeh tetangganya ternyata berarti besar baginya, menabung dalam satu tahun pun susah untuk membeli motor, munculah perasaan iri kepada tetangganya.
Diwaktu yang sama ada orang yang tidak memiliki rumah, kendaraan, bahkan fisiknya tidak lengkap, justru tampak bahagi setiap hari. itu karena dia bersyukur, dan menganggap ada orang lain yang hidupnya tidak seberuntung dia. Bersyukur merupakan kunci utama, sekaya dan seberkuasa siapapun orang jikalau tidak bersyukur maka dia tidak akan puas dan justru akan terjerumus kedalam kesesatan.
Kita ambil kisah orang-orang kaya yang justru memilih mengakhiri hidupnya, seperti otto beishem miliuner jerman yang bunuh diri karena menderita penyakit, dan Steve Bing yang mengakhiri hidupnya karena covid menyebabkan dia susah berinteraksi dengan orang lain. sebelum mereka bunuh diri pasti ada pikiran untuk hidup seperti mereka yang bergelimang harta, padahal harta tidak menjamin kebahagian, bahkan artis Nia Ramadani pernah mengatakan bahwa semakin kaya seseorang maka masalahnya akan semakin banyak.
Tidak dipungkiri penulis juga ingin menjadi orang kaya, kaya yang seperti apa?, kaya yang cukup memenuhi segala keinginan. Bukan kaya yang berlebih hingga membuat bosan dan melakukan penyelewengan.[]Nathasya Putri Ratu