Bagaimana Mimpi dalam Pandangan Islam?, Berikut Penjelasannya!

Ilustrasi seorang mulimah yang sedang bermimpi (Pinterest.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Pernahkah kamu bangun tidur dengan jantung berdebar karena mimpi yang terasa begitu nyata? Atau justru senyum-senyum sendiri karena mimpi indah yang seolah memberi harapan baru? Dalam Islam, mimpi bukan sekadar bunga tidur. Ia bisa jadi pesan, peringatan, atau hanya pantulan isi pikiran.

Mimpi selalu jadi hal menarik untuk dibicarakan. Kadang kita mencari maknanya lewat tafsir, kadang kita abaikan begitu saja. Tapi dalam Islam, ternyata mimpi punya tempat tersendiri. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pernah bermimpi dan menjadikan mimpi itu sebagai petunjuk!

Ada 3 Jenis Mimpi dalam Islam

Menurut banyak hadits, mimpi dibagi menjadi tiga jenis:

  1. Mimpi yang baik (ru’yah shadiqah)
    Ini adalah mimpi yang berasal dari Allah. Biasanya datang dalam bentuk kabar baik, petunjuk, atau motivasi spiritual.
    Contohnya? Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih putranya, Ismail. Itu bukan sekadar mimpi itu adalah wahyu!
  2. Mimpi dari diri sendiri (hudzaatsun nafs)
    Seringkali, ini adalah pantulan dari apa yang kita pikirkan sebelum tidur. Misal, kamu nonton film horor, lalu mimpi dikejar hantu? Ya itu logis.
  3. Mimpi dari setan (hulm)
    Biasanya menyeramkan, membingungkan, atau membuat cemas saat bangun. Nabi SAW menyarankan untuk tidak menceritakan mimpi buruk ini pada siapa pun, dan sebaiknya meludah ke arah kiri tiga kali serta membaca doa perlindungan.

Apa kata Rasullullah tentang mimpi?

Baca Juga:  Menyikapi dan Mengungkapkan Rahasia dibalik Mimpi Menurut Islam : Panduan Islami Menghadapinya

Rasulullah SAW bersabda:

“Mimpi yang baik datang dari Allah, dan mimpi buruk dari setan.” (HR. Bukhari & Muslim)

Beliau juga pernah berkata bahwa di akhir zaman nanti, mimpi orang mukmin akan menjadi benar, terutama bagi mereka yang jujur dan menjaga lisannya.

Mimpi, Jangan dibuat sebagai Pedoman

Mimpi boleh jadi pengingat atau penyemangat, tapi jangan sampai jadi patokan keputusan penting. Islam mengajarkan untuk tetap berpegang pada akal, ilmu, dan doa dalam mengambil langkah hidup.

Jadi, mimpi indah? Syukuri.
Mimpi buruk? Lupakan.
Mimpi aneh? Senyumin aja dulu [Deya Sofia]

Editor: Isna Wahyu

Related Posts

Latest Post