almuhtada.org – Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, siapa sih yang nggak pernah ketemu dengan yang namanya masalah?, entah itu masalah kehilangan barang yang kita miliki, kegagalan buat masuk ke dalam kampus impian, sakit karena ditinggal orang kita sayang, ataupun rasa kecewa yang nggak kelihatan di hadapan orang lain. Karena semua itu merupakan bagian daripada perjalanan hidup kita sebagai manusia di dalam dunia ini.
Namun, pernahkah kadang kita berpikir lebih jauh dengan memaknai semua masalah yang sering kita hadapi sehari-hari? Mungkin Bisa jadi, semua masalah kita itu bukan hanya sekadar sebuah “nasib buruk” semata saja, akan tetapi merupakan skenario indah yang datangnya dari Allah SWT. untuk menguatkan hati kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Allah SWT. memberikan penjelasannya melalui Kitab Suci Al-Qur’an, hidup di dunia ini memang penuh berbagai ujian yang siap datang kepada kita semua sebagai manusia. Bukan utamanya bukan supaya kita hidup sengsara di dunia, akan tetapi agar derajat kita tinggi di hadapan Allah SWT.
Karena sejatinya Iman manusia itu, bukan hanya sekadar ucapan di lisan saja. Namun harus kita buktikan melalui sikap sabar, ikhlas, dan juga keteguhan hati.
Coba sama-sama kita renungkan bersama-sama beberapa ayat berikut ini, yuk simak penjelasan selengkapnya;
Quran Surat Al-Ankabut ayat 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Dari sinilah, Allah SWT. menegaskan kepada kita semuanya bahwasanya ucapan iman secara lisan itu gampang. Akan tetapi iman yang sejati baru akan kelihatan saat badai datang menghampirinya. Saat semua pintu seolah tertutup, saat dukungan orang sekitar menghilang, nah disitulah Allah SWT. menilai siapa saja yang tetap berpegang teguh dan siapa yang menyerah atas ujian-Nya.
Quran Surat Al-Kahfi ayat 7
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
Apa pun yang melekat pada diri ita seperti harta, jabatan, kecantikan dan semua itu merupakan cuma hiasan. Semua diciptakan Allah SWT. dimuka bumi untuk menguji kita semua sebagai manusia yaitu siapa saja yang tetap menjaga amal dan keikhlasan hatinya, atau siapa saja yang terlena atas ujian berupa semua hiasan tersebut. Bukan soal siapa yang paling banyak yang kita miliki, akan tetapi siapa yang paling tulus mengabdi kepada Allah SWT.
Quran Surat Muhammad ayat 31
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) keadaanmu.”
Ujian merupakan sebagai ajang panggung besar tempat Allah SWT. menunjukkan kualitas hati kita sebagai seorang hamba. Bukan buat sebagai sarana mempermalukan, akan tetapi buat menguatkan hati kita. Justru dalam ujian yang kita alami kadang sampai mengeluarkan air mata ataupun mengalami kegagalan maka karakter asli diri kita akan muncul yang sebenarnya. Apakah hati dan diri kita akan tetap memilih jalan kesabaran? Atau malah justru berbalik arah?
Coba kita lihat kalau pada zaman dahulu seseorang diuji dengan peperangan berjihad di jalan Allah SWT, kemudian dengan kelaparan, atau pun ancaman nyata, akan tetapi sekarang ujian hadir kepada kita dalam bentuk yang lebih “halus”. Ujian hidup hedonis, keinginan untuk menjadi viral di dalam media sosial, kemudian juga tekanan hidup yang semakin tinggi, dan semua itu menguji keimanan kita dengan cara baru di zaman sekarang ini.
Kitab refleksi diri kita masing-masing apakah diri dan hati kita masih menjaga shalat kita di tengah sibuknya pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari? Apakah hati kita tetap bersikap jujur meskipun peluang untuk melakukan perbuatan curang terbuka lebar di depan hadapan kita? Atau apakah kita tetap menjaga rasa kesabaran saat diri kita difitnah atau diremehkan di hadapan orang lain?, Karena itu semua merupakan ujian yang mungkin tidak kasat mata terlihat jelas secara langsung, akan tetapi dampaknya ke dalam hati kita sangat dalam dan nyata.
Kadang kita sebagai manusia merasa bahwa Allah SWT. membuat kita gagal atas apa yang kita inginkan maka hal itu bukan karena Allah SWT. benci kepada kita. Akan tetapi karena Allah SWT. mau membuat hati kita menjadi lebih kuat, dewasa, dan paham bahwa sejatinya hidup di dunia ini bukan hanya mengenai sekadar “berhasil” di pandangan mata manusia saja, akan tetapi mengenai “lulus” di hadapan Allah SWT.
Jadi, pada dasarnya ujian yang datang kepada kita itu bukan hanya tanda Allah murka dan juga marah kepada kita sebagai manusia. Justru dengan adanya ujian yang ada itu bukti cinta-Nya kepada hamba-Nya. Allah SWT. mau diri dan hati kita senantiasa mendekat, kemudian berjuang, memperbaiki diri menjadi lebih baik, dan juga naik ke dalam tingkatan level keimanan dan ketaqwanaan yang lebih tinggi lagi.
Karena sesungguhnya Allah SWT. tidak melihat siapa saja yang dalam hidupnya paling mulus di dunia. Akan tetapi siapa saja yang dalam setiap ujian berupa kesulitan tetap yakin pasti ada kemudahan dan tetap dalam kesabaran serta tetap istiqomah dalam menjalaninya maka hal tersebut sebagai jalan utama untuk menjadi orang-orang pilihan Allah SWT. Sebagaimana janji Allah SWT. itu pasti yaitu “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (Quran Surat Al-Insyirah ayat 6)
Mari bersama-sama senantiasa kita sambut setiap ujian hidup yang datang kepada diri kita ini dengan hati yang ikhlas dan siap untuk menghadapinya. Jangan sampai diri kita menjadi takut untuk jatuh dan larut dalam ujian yang kita alami dan jangan sampai malu gagal dalam setiap ujian yang kita hadapi.
Karena setiap ujian yang datang kepada kita merupakan sebuah tanda bahwasanya Allah SWT. masih sayang kepada kita, kemudian masih peduli kita, dan juga masih mau mendekatkan diri dan hati kita kepada-Nya.
Satu hal yang perlu kita yakini yaitu yakinlah bahwa Allah SWT. bersama dengan orang-orang yang sabar.
Semoga dengan setiap ujian yang kita hadapi dan lalui bisa menjadi tangga untuk menuju tingkat “iman yang sejati” di sisi Allah SWT., Aamiin. [] Alfian Hidayat