almuhtada.org – Saat kita masih kecil sering kali kita merasa bahwa nasihat orang tua terdengar biasa saja. Bahkan, kadang membuat kita merasa bingung atau terasa seperti omelan kepada kita.
Tapi seiring bertambahnya usia dan bertambahnya pengalaman hidup dalam diri kita, tiba-tiba kalimat-kalimat itu muncul kembali di kepala kita dan kini terasa begitu dalam maknanya. Berikut adalah tiga nasihat orang tua yang dulu terdengar biasa saja.
- “Nak, habiskan makanannya, jangan dibuang-buang.”
Dulu, kalimat ini sering kita dengar saat malas makan atau lebih tertarik bermain. Tapi setelah dewasa kita menyadari bahwa makanan itu tidak datang dengan sendirinya. Ada usaha, ada biaya, dan ada waktu yang dikorbankan untuk menyiapkan setiap piring makanan yang tersaji di meja untuk kita. Kalimat ini mungkin terlihat sederhana tapi kalimat tersebut mengajarkan kepada kita tentang apa itu arti bersyukur dan sikap menghargai jerih payah orang lain.
- “Sudah ya Nak, nggak usah dimasukin ke hati terus.”
Dulu, mungkin kita bingung kenapa harus pura-pura kuat saat disalahkan, dikritik, atau saat merasa kita dikecewakan. Namun setelah dewasa, kita sadar bahwa hidup ini penuh dengan hal-hal yang hanya bisa menguras emosi saja. Jika semua hal dimasukkan ke dalam hati, kita hanya bisa merasakan lelahnya sendiri. Nasihat ini sebenarnya mengajarkan kepada kita tentang kebijaksanaan bahwa kita harus pandai memilah mana yang perlu direspons dan mana yang cukup diabaikan.
- “Ingat ya Nak, kita harus jadi orang baik.”
Saat kecil, kita menganggap ini sebagai kalimat umum yang sering diucapkan oleh setiap orang tua. Tapi sekarang, kita menyadari bahwa menjadi orang baik adalah pilihan yang harus terus diperjuangkan setiap hari. Kita tidak tahu siapa saja yang nanti akan hadir dalam hidup ini, tetapi kita masih bisa memilih bagaimana kita bersikap dan menentukan versi terbaik dari diri sendiri. Kebaikan adalah investasi jangka panjang dalam membangun hubungan, reputasi, dan ketenangan batin di masa yang akan datang.
Itulah ketiga nasihat orang tua yang dulu terasa begitu biasa saja, sekarang terasa dalam maknanya. Kalimat-kalimat sederhana di atas menyimpan filosofi hidup yang mungkin baru bisa kita pahami saat sudah dewasa. Hal-hal yang dulu terdengar sepele justru kini menjadi pengingat paling kuat dalam menjalani hidup. [Miftahudin]
Editor: Syukron Ma’mun