almuhtada.org – Puasa merupakan salah satu ibadah yang kerap dilakukan oleh sebagian besar umat Islam. Terlebih lagi, saat ini kita sedang menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Perlu diketahui pula bahwa terdapat beberapa hal yang menyebabkan puasa yang telah kita lakukan menjadi sia-sia. Apalagi puasa yang kita kerjakan di Bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, pada artikel ini, saya akan membahas tiga hal yang dapat menyebabkan tidak diterimanya puasa yang telah kita tunaikan.
Berikut tiga hal yang dapat menyebabkan tidak diterimanya puasa yang telah kita tunaikan:
- Tidak ikhlas
Salah satu hal yang dapat menyebabkan puasa kita tidak diterima oleh Allah Swt. adalah ketidakikhlasan kita dalam menjalankan ibadah puasa tersebut. Bukan hanya puasa, segala ibadah yang kita lakukan tidak akan diterima oleh Allah Swt. apabila tidak dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha dari-Nya. Hal tersebut dijelaskan oleh Rasulullah Saw. dalam suatu hadits Riwayat An-Nasa’i yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya” (HR. An-Nasa’i)
Berdasarkan hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa ikhlas merupakan hal yang sangat penting dan wajib diterapkan dalam menjalankan segala amal ibadah. Hal tersebut bertujuan agar segala amal ibadah yang telah kita lakukan, baik berupa sholat, zakat, puasa, dan berbagai ibadah lainnya dapat diterima oleh Allah Swt.
- Berkata dusta
Berkata dusta merupakan salah satu hal yang dapat membuat puasa yang telah kita lakukan menjadi sia- sia. Meskipun berkata dusta sering digolongkan sebagai hal yang remeh dan sepele, namun hal tersebut termasuk ke dalam salah satu sifat orang munafik. Selain itu, berkata dusta juga dapat menggugurkan pahala dari puasa yang telah kita lakukan. Hal tersebut dijelaskan oleh Rasulullah Saw. dalam suatu hadits riwayat Imam Bukhari yang berbunyi:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli dia telah meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Imam Bukhari)
Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa berkata dusta merupakan salah satu perbuatan dosa besar yang sering dianggap remeh oleh sebagian besar orang. Selain termasuk ke dalam salah satu ciri orang munafik, berkata dusta juga mampu menggugurkan pahala dari puasa yang telah kita lakukan.
- Berkata kotor
Dewasa ini, berkata kotor merupakan salah satu perbuatan yang dianggap wajar di kalangan remaja. Sejatinya, berkata kotor merupakan perbuatan yang harus dihindari, khususnya ketika sedang menjalankan ibadah puasa. Berkata kotor bukan hanya sekedar dapat mengurangi pahala, tetapi juga dapat menggugurkan pahala dari puasa yang telah kita lakukan.
Hal tersebut dijelaskan dalam suatu hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang berbunyi: “Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: Aku sedang berpuasa.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadits tersebut, dijelaskan secara implisit bahwa berkata kotor dapat menggugurkan pahala dari puasa yang telah kita lakukan. Hal tersebut dapat dilihat dari penegasan berulang yang disebutkan di dalam hadits. Wallahu a’lam.
Cukup sekian artikel yang dapat saya tulis, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya termasuk diri saya sendiri. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis saya, semoga kita semua dapat terhindar dari hal-hal yang dapat menggugurkan pahala dari puasa yang telah kita lakukan.[Muhammad Khoirul Anwar]
Editor : Juliana Setefani Usaini