Tanamkan Pikiran, “Bersakit-sakit Dahulu Bersenang-senang Kemudian”

Ilustrasi seseorang yang mulai melangkah untuk meraih kemenangan (Pinterest.Com - Almuhtada.Org)

almuhtada.org – “Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”, pastinya kita sering mendengar peribahasa ini. Peribahasa tersebut sangat populer dan sudah kita kenal sejak lama, yang bermakna seolah kita menjadi petuah yang tak lekang oleh waktu. Ungkapan maknanya sangat filosofis dan logis, dengan artian tak ada keberhasilan yang instan. Semua membutuhkan proses dan perjuangan, dan di dalam proses serta perjuangan yang kita lakukan, kesabaran menjadi pegangan atas semuanya. Prinsip ini banyak diterapkan dalam kehidupan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan pribadi.

Baca Juga:  Mana yang lebih utama, shalat tarawih atau ba’diyah isya?

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah), dan barang siapa yang murka, maka baginya kemurkaan (Allah).” (HR. Tirmidzi)

Dalam hadits tersebut menegaskan bahwa kesabaran dalam menghadapi kesulitan akan membawa kebahagiaan dan keberkahan.

Baca Juga:  Perlu Tahu! Inilah yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Puasa

Kita pastinya sering melewati suatu permasalahan, entah itu dirumah, disekolah, maupun di lingkungan sekitar sekaligus. Manusia diberi cobaan hidup sesuai kadar kemampuannya masing-masing, yang Allah sudah mengaturnya sejak sebelum kita dilahirkan di dunia ini. Lantas apakah kita akan menyerah begitu saja?

Tidak ada keadaan yang lurus-lurus saja, kesedihan pasti akan berakhir pada kebahagiaan. Demikian juga kebahagiaan, bisa saja berbalik menjadi kesedihan. Kita hanya perlu menata hati dan pikiran untuk tetap bersahabat dengan segala keadaan.

Dalam QS. Al-Insyirah ٥-٦

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

→ Ayat ini menjelaskan bahwa setiap kesulitan yang nantinya kita hadapi akan ada jalan menuju kemudahan dan kebahagiaan.

Kemudahan tidak bisa kita dapat secara instan, harus dimulai dengan ketekunan kita dalam menghadapi dan menjalaninya, berikut yang bisa kita lakukan untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan tersebut;

Baca Juga:  Filososfi Gagak : Cara Menjadi Mahluk Sosial yang Baik

1. Tetapkan Tujuan yang Jelas

Menentukan tujuan akan membantu kita tetap fokus dan termotivasi. Misalnya, jika ingin sukses dalam pendidikan, tetapkan target nilai atau prestasi yang ingin dicapai.

2. Buat Perencanaan yang Matang

Sebuah kesuksesan tidak datang begitu saja, tetapi melalui perencanaan yang baik. Buat langkah-langkah yang sistematis dalam mencapai tujuan, seperti membuat jadwal belajar, rencana karier, atau strategi bisnis untuk kedepannya.

3. Bersabar dan Konsisten

Perjalanan menuju kesuksesan sering kali penuh rintangan. Kesabaran dan ketekunan dalam menjalani proses sangat penting agar kita tidak mudah menyerah di tengah jalan.

4. Kurangi Sikap Mudah Menyerah

Jika menghadapi kesulitan, jangan langsung menyerah. Cobalah mencari solusi dan tetap berusaha. Ingat, setiap tantangan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan.

5. Tingkatkan Kedisiplinan dan Manajemen Waktu

Gunakan waktu dengan bijak dan hindari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Disiplin akan membantu kita tetap produktif dan lebih cepat mencapai hasil yang diinginkan.

6. Jangan Takut Berkorban

Terkadang kita harus mengorbankan kenyamanan sementara demi hasil yang lebih besar di masa depan, seperti mengurangi waktu bermain untuk belajar atau bekerja lebih keras demi kesuksesan karier.

7. Berdoa dan Bertawakal

Setelah berusaha maksimal, jangan lupa berdoa dan berserah diri kepada Allah. Dalam ajaran Islam, usaha yang diiringi doa akan lebih berkah dan membawa ketenangan hati.

8. Nikmati Hasilnya dengan Bijak

Setelah melalui proses panjang dan berhasil mencapai tujuan, nikmatilah hasilnya dengan bijak. Jangan terlena rasa kebahagiaan tersebut, tetapi tetap rendah hati dan terus berusaha untuk mencapai yang lebih baik. []Shokifatus Salamah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Latest Post