Tsabit bin Qurrah: Jenius Matematika, Astronomi, dan Kedokteran dari Peradaban Islam

(freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Dalam sejarah ilmu pengetahuan Islam, nama Tsabit bin Qurrah bersinar terang sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh. Ia bukan sekadar matematikawan, tetapi juga seorang ahli astronomi, dokter, filsuf, dan penerjemah yang berjasa dalam mengembangkan berbagai cabang keilmuan. Kegeniusan dan kerja kerasnya menjadikan warisannya tetap hidup hingga kini.

Riwayat Hidup

Tsabit bin Qurrah memiliki nama lengkap Abu Al-Hasan bin Marwan Tsabit bin Qurrah Al-Harrani. Ia lahir pada tahun 836 M di Harran, sebuah kota yang terletak di antara Sungai Eufrat dan Tigris (kini bagian dari Turki). Lahir dari keluarga Ash-Shaibah yang dikenal memiliki kecenderungan intelektual tinggi, ia menunjukkan bakat luar biasa sejak kecil.

Namun, perbedaan pandangan di lingkungannya membuatnya mengalami konflik dengan kelompoknya sendiri. Akibatnya, ia diasingkan dan dilarang mengikuti majelis mereka. Meski demikian, keadaan ini justru menjadi titik balik bagi Tsabit untuk berkembang lebih jauh.

Baca Juga:  Sering Diabaikan, Kalimat Zikir Ini Ternyata Bisa Menghapus Dosa!

Nasib baik membawanya bertemu dengan ilmuwan besar Muhammad bin Musa al-Khawarizmi yang melihat potensinya. Al-Khawarizmi mengajaknya ke Baghdad, pusat ilmu pengetahuan dunia saat itu, dan memperkenalkannya dengan Bait al-Hikmah, tempat para cendekiawan berkumpul untuk mempelajari dan menerjemahkan berbagai karya ilmiah. Di sanalah ia menekuni matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.

Keilmuannya yang luar biasa membuatnya dikenal hingga ke istana Dinasti Abbasiyah. Khalifah Al-Mu’tadh mengangkatnya sebagai ilmuwan kerajaan, memberikan kesempatan luas bagi Tsabit untuk mengembangkan berbagai teori dan penelitian.

Kontribusi dalam Ilmu Pengetahuan

Tsabit bin Qurrah berkontribusi dalam banyak sekali bidang keilmuan. Apa saja-kah itu? Yuk cari tahu!

Matematika

Di bidang matematika, Tsabit bin Qurrah menjadi pelopor dalam pengembangan geometri analitik, kalkulus, dan teori bilangan. Beberapa pencapaiannya meliputi:

  • Mengembangkan dalil trigonometri lingkaran.
  • Menemukan konsep angka-angka riil yang menjadi dasar dalam matematika modern.
  • Memainkan peran penting dalam pengembangan geometri non-Euclidean.
  • Menemukan segi empat magic dan metode hitung al-a’daad almutahabbah, yaitu angka-angka yang hasil pembagiannya serupa.
Baca Juga:  Menjadi Sosok Ayah yang Dicintai seperti Rasulullah SAW

Selain itu, ia menulis sembilan karya dalam matematika, termasuk dua buku tentang geometri dan sisanya tentang perhitungan matematis.

Astronomi

Dalam astronomi, Tsabit bin Qurrah memberikan kontribusi besar, di antaranya:

  • Menjelaskan bahwa perputaran poros bumi mengalami getaran layaknya lebah yang berputar.
  • Menyimpulkan bahwa getaran ini berlangsung selama 000 tahun, yang menyebabkan perubahan arah poros bumi dan bintang-bintang yang mengitarinya.
  • Menulis berbagai karya astronomi, salah satunya Concerning the Motion of the Eighth Sphere, yang berisi gagasannya tentang gerakan benda langit.

Ia juga berperan dalam pengembangan teori keseimbangan, yang dituangkan dalam Kitab fil Qarasatun dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona.

Kedokteran dan Farmasi

Tak hanya di bidang matematika dan astronomi, Tsabit bin Qurrah juga dikenal sebagai seorang dokter. Khalifah Al-Mu’tadh bahkan mengangkatnya sebagai kepala rumah sakit Baghdad. Dalam bidang ini, ia menulis empat kitab yang menjadi rujukan utama bagi para dokter di zamannya.

Baca Juga:  Killed 70 Times but Still Alive, This is the Messenger of Allah

Penerjemahan dan Filsafat

Sebagai seorang poliglot yang menguasai bahasa Arab, Yunani, Ibrani, dan Suryani, Tsabit bin Qurrah juga berperan dalam menerjemahkan banyak karya ilmiah dari peradaban Yunani dan Romawi ke dalam bahasa Arab. Karya-karya besar seperti Conics Apollonius, Euclides, Archimedes, dan Ptolomeus berhasil diterjemahkan dan direvisi olehnya. Ia juga menerjemahkan buku-buku penting seperti Al-Maiisthi (astronomi) dan Jughrafiyyah Al Ma’murah (geografi).

Warisan Ilmiah dan Pengaruhnya

Tsabit bin Qurrah meninggal pada tahun 901 M di Baghdad, namun kontribusinya dalam dunia ilmu pengetahuan tetap abadi. Temuannya dalam matematika, astronomi, dan kedokteran menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Warisan keilmuannya terus menginspirasi banyak ilmuwan Muslim setelahnya, seperti Al-Biruni, Ibnu Sina, dan Ibnu al-Haytham. Bahkan, beberapa teorinya menjadi dasar bagi perkembangan ilmu modern di dunia Barat.

Tsabit bin Qurrah adalah bukti bahwa peradaban Islam pernah melahirkan ilmuwan luar biasa yang pemikirannya melampaui zamannya. Kejeniusan dan dedikasinya dalam ilmu pengetahuan telah menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia.

Baca Juga:  Mengupas Tipe Kepribadian! Pandangan Tentang Tipe Kepribadian Ambivert

Tsabit bin Qurrah bukan hanya ilmuwan biasa. Ia adalah simbol dari semangat keilmuan Islam, seorang pemikir besar yang melahirkan banyak kontribusi bagi dunia. Warisan intelektualnya tetap hidup, menjadi bukti bahwa peradaban Islam pernah berada di puncak kejayaan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Semoga kisahnya menginspirasi kita semua untuk terus belajar dan berkontribusi bagi dunia! [Raffi Wizdaan Albari]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post