Jagalah Dirimu dari Al-Isyq (Penyakit Cinta)

Ilustrasi Seseorang Yang Memberikan Setangkai Bunga Pada Kekasihnya (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Pernahkah kalian mendengar penyakit Al-Isyq? Dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk cari tahu lebih lanjut!

Al-Isyq merupakan salah satu penyakit hati karena terlalu mencintai, kekaguman seseorang terhadap apa yang dia cintai atau terlalu berlebihan dalam mencintai sesuatu. Seseorang yang terkena Al-Isyq akan selalu teringat pujaannya, ketika salat, mengikuti suatu kajian karena dia, bahkan saat beribadah atau melakukan kebaikan karena  ‘dia’ bukan karena Allah.

Orang yang terkena Al-Isyq akan selalu memikirkan dan membayangkan pujaannya, entah sadar atau tidak, ia telah melakukan zina hati. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:

Baca Juga:  Mengenal Sultan Muhammad Al-Fatih, Penakluk Konstantinopel

“Sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya” (HR. Al Bukhari 6243).

Penyakit ini dapat membuat penderitanya melakukan hal-hal yang jelas diharamkan agama, dapat menjerumuskan seseorang, bahkan hal buruk dan memalukan akan terlihat indah dimatanya. Tak jarang orang yang terkena Al-Isyq pergi kedukun untuk mendapatkan pujaannya, bahkan beberapa kasus bunuh diri/ pembunuhan disebabkan oleh cinta.

Penyakit ini disebabkan karena hati yang kosong dari mahabbah (cinta) kepada allah, menganggap sesuatu yang dicintai terlalu berlebihan, memiliki obsesi terhadap apa yang dia cintai, tidak menjaga pandangan dan pergaulan terhadap lawan jenis. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan beberapa cara, yaitu:

  1. Jika memiliki peluang untuk mendapatkan pujaan hatinya lewat ikatan pernikahan, maka ini merupakan terapi terbaik baginya.
  2. Jika terapi pertama tidak dapat dilakukan, maka ia harus meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia inginkan mustahil terjadi dan harus segera melupakannya karena jika dibiarkan penyakit ini akan semakin ganas.
  3. Jika jiwanya menyuruh pada keburukan/kemungkaran, maka ia haus meninggalkannya karena takut pada allah dan meyakinkan hatinya bahwa ada hal yang lebih layak ia cintai.
  4. Jika hawa nafsunya lebih besar, hendaknya ia memikirkan dampak buruk yang ia dapatkan jika mengharapkan hal yang mustahil ia dapatkan.
  5. Jika tidak mempan juga,hendaknya ia mengingat keburukan-keburukan yang ada pada pujaannya dan hal yang dapat membuatnya menjauhi pujaannya
  6. Terapi terakhir adalah meminta pertolongan pada allah, memohon agar dirinya dijauhkan dari hal-hal buruk karena penyakit Al-Isyq.

Semoga bermanfaat!

[Nur Laila Fithariani]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post