Almuhtada.org – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trauma adalah kondisi jiwa atau perilaku yang tidak normal akibat tekanan psikologis atau cedera fisik yang berat. Dalam perspektif psikologi, Post Traumatic Growth adalah perubahan positif yang muncul setelah seseorang berjuang melawan dampak trauma.
Dalam perspektif psikologi, Post Traumatic Growth adalah perubahan positif yang muncul setelah seseorang berjuang melawan dampak trauma.
Sebagai umat Muslim, kita seharusnya percaya bahwa setiap ujian yang diberikan oleh Allah memiliki hikmah tersendiri dan tidak memberatkan hamba-Nya, seperti yang ditegaskan dalam QS Al-Baqarah: 286 yang menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
4 Manfaat post traumatic growth sebagai berikut :
Pertama, menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika orang mengalami trauma, ia sering menemukan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mengelola situasi sulit.
Dalam usaha melewati trauma ini, ia akan belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Manfaatnya merasa lebih sejahtera dibandingkan hidupnya sebelum mengalami pengalaman tidak menyenangkan.
Kedua, meningkatkan kualitas hubungan. Peristiwa traumatis memungkinkan seseorang untuk merasa diperhatikan oleh pihak yang menemaninya selama pemulihan.
Dalam proses ini, banyak yang mengalami perkembangan dan peningkatan dalam hubungan dengan orang-orang di sekitarnya
Ketiga, kesempatan baru. Terkadang, trauma akan dapat menutup kesempatan untuk mencapai tujuan Namun orang orang yang mengalami post traumatic growth bisa mengatasi hal itu dengan menjadi individu yang dapat lebih menghargai momen atau peluang dalam hidup.
Terakhir, merasakan arti dan tujuan hidup yang lebih baik. Trauma sering kali disertai dengan upaya untuk memahami apa dan mengapa sesuatu hal terjadi. Proses pemulihan akan membuatmu melihat arti dan tujuan hidup yang lebih baik.
Orang yang mengalami trauma mungkin lebih banyak mendengarkan nasihat ataupun mendekatkan diri kepada Tuhan. Akhirnya, ia dapat memiliki pandangan tentang trauma yang pernah dialami dari sisi lebih positif.
Semoga bermanfaat! []Azizah Fiqriyatul Mujahidah
