Rahasia Sukses Umat Muslim: Kebiasaan Pagi ala Rasulullah saw.

Ilustrasi seseorang yang tengah berzikir (freepik.com – almuhtada.org)

almuhtada.org – Tahukah kamu bahwa kunci kesuksesan umat muslim dapat dilihat dari aktivitas di pagi harinya? Mengapa bisa demikian?

Pagi hari merupakan waktu yang penuh keberkahan. Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

Artinya: “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

(HR. Abu Daud no. 2606. Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud)

Hadis tersebut diberikan saat Rasulullah saw. mengirim peleton pasukannya pada pagi hari. Shokhr bin Wada’ah (yang meriwayatkan hadit ini) merupakan seorang pedagang. Ia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Oleh karena hal itu, ia pun menjadi seseorang yang kaya dan banyak harta.

Dari hal tersebut, kita bisa lihat pentingnya memulai hari dengan aktivitas yang positif dan penuh makna. Kesuksesan sering kali berawal dari bagaimana mereka memanfaatkan waktu pagi dengan sebaik-baiknya. Lalu, apa saja kebiasaan pagi oleh orang-orang salih yang menjadi kunci kesuksesan seorang Muslim? Simak penjelasan berikut!

Baca Juga:  Kisah Cinta Berbeda Agama Zainab Putri Rasulullah
  1. Kebiasaan Nabi Muhammad saw.

An Nawawi dalam Shohih Muslim menuliskan salah satu bab berjudul “Keutamaan Tidak Beranjak dari Tempat Shalat Subuh dan Keutamaan Masjid”. Dalam bab tersebut, diriwayatkan dari salah seorang tabi’in yakni Simak bin Harb ra. mengatakan bahwa ia bertanya kepada Jabir bin Samuroh:

أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم

Artinya: “Apakah engkau sering menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk?” Jabir pun menjawab:

نَعَمْ كَثِيرًا كَانَ لاَ يَقُومُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِى يُصَلِّى فِيهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ وَكَانُوا يَتَحَدَّثُونَ فَيَأْخُذُونَ فِى أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ فَيَضْحَكُونَ وَيَتَبَسَّمُ.

Artinya: “Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri (meninggalkan tempat shalat). Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang (guyon) mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum saja.” (HR. Muslim no. 670)

Berdasarkan hadis ini, Imam An Nawawi menganjurkan muslim untuk duduk dan juga berzikir di tempat salat berada apabila tidak memiliki udzur (halangan).

Itulah sunah yang biasa dilakukan para ulama atau orang-orang salih. Mereka biasa memanfaatkan waktu tersebut sesuai dengan hadis tadi.

Baca Juga:  Difficult to be Istiqomah in Worship? This is the obstacle
  1. Kebiasaan Ibnu Mas’ud ra.

Diriwayatkan dari Abu Wa’il, dia berkata yang artinya, “Pada suatu pagi kami mendatangi Abdullah bin Mas’ud  selepas kami melaksanakan shalat shubuh. Kemudian kami mengucapkan salam di depan pintu. Lalu kami diizinkan untuk masuk. Akan tetapi kami berhenti sejenak di depan pintu. Lalu keluarlah budaknya sembari berkata,  “Mari silakan masuk.” Kemudian kami masuk sedangkan Ibnu Mas’ud sedang duduk sambil berdzikir.

Ibnu Mas’ud lantas berkata,  “Apa yang menghalangi kalian padahal aku telah mengizinkan kalian untuk masuk?”

Lalu kami menjawab, “Tidak, kami mengira bahwa sebagian anggota keluargamu sedang tidur.”

Ibnu Mas’ud lantas bekata,  “Apakah kalian mengira bahwa keluargaku telah lalai?”

Kemudian Ibnu Mas’ud kembali berdzikir hingga dia mengira bahwa matahari telah terbit. Lantas beliau memanggil budaknya,  “Wahai budakku, lihatlah apakah matahari telah terbit.” Si budak tadi kemudian melihat  ke luar. Jika matahari belum terbit, beliau kembali melanjutkan dzikirnya. Hingga beliau mengira lagi bahwa matahari telah terbit, beliau kembali memanggil budaknya sembari berkata,  “Lihatlah apakah matahari telah terbit.” Kemudian budak tadi melihat ke luar. Jika matahari telah terbit, beliau mengatakan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَقَالَنَا يَوْمَنَا هَذَا

“Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami berdzikir pada pagi hari ini.” (HR. Muslim no. 822)

Dari kisah tersebut kita dapat melihat keteguhan para sahabat untuk mengikut sunah Rasulullah saw. Sungguh iman yang begitu besar dan perlu kita ikuti.

Baca Juga:  Bolehkah Menonton Film Horor dalam Islam? Berikut Penjelasannya!

[Syukron Ma’mun]

Related Posts

Latest Post