Almuhtada.org –Perempuan adalah makhluk yang dianugerahi kelembutan hati dan kekuatan perasaan. Namun, jika tidak diarahkan dengan baik, perasaan tersebut bisa menjadi pedang bermata dua: bisa membangun, tetapi juga bisa merusak. Oleh karena itu, perempuan harus menyibukkan dirinya dengan ilmu, terutama ilmu syar’i. Sebab, jika tidak, ia akan tenggelam dalam perasaan dan prasangka yang berlebihan, yang justru dapat menjerumuskan dirinya dalam kesedihan dan kegelisahan yang tiada berujung.
Ilmu syar’i adalah cahaya yang akan menerangi kehidupan seorang perempuan. Dengan menuntut ilmu, ia akan lebih mengenal Rabb-nya dan Rasul-Nya. Ilmu akan membimbingnya untuk memahami hakikat kehidupan, tugasnya di dunia, serta cara menjalani hidup sesuai dengan kehendak Allah. Perempuan yang berilmu tidak mudah terombang-ambing oleh perasaan, karena akalnya yang tercerahkan akan lebih mendominasi dirinya dibanding prasangka dan emosi yang tidak terarah.
Sejarah telah membuktikan bahwa perempuan adalah tonggak peradaban umat. Ia adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, yang akan mencetak generasi terbaik. Sebagai al-madrasatul ula, seorang perempuan harus terus meningkatkan kualitas dirinya dengan ilmu syar’i agar dapat menjadi pendidik yang baik bagi keluarganya. Jika ia ingin anak-anaknya tumbuh dengan nilai-nilai Islam yang kuat, maka ia sendiri harus terlebih dahulu memiliki pemahaman yang kokoh tentang agama.
Wahai perempuan shalihah, jika engkau ingin meraih derajat yang tinggi di sisi Allah, maka jagalah rasa malumu. Sifat malu adalah bagian dari iman, dan ia menjadi perhiasan bagi seorang perempuan. Jangan ragu untuk datang ke majelis ilmu, karena dari sanalah engkau akan mendapatkan bekal yang berharga untuk kehidupan dunia dan akhirat. Namun, ilmu yang telah engkau peroleh jangan hanya disimpan untuk dirimu sendiri. Amalkanlah ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan bagikan kepada orang lain agar manfaatnya semakin luas.
Menjadi perempuan shalihah bukan sekadar tentang menjaga akhlak dan menutup aurat, tetapi juga tentang bagaimana mengisi jiwa dan pikiran dengan ilmu yang bermanfaat. Dengan ilmu, engkau akan lebih bijak dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Dengan ilmu, engkau akan semakin dekat dengan Allah. Dan dengan ilmu, engkau akan menjadi penerang bagi keluargamu dan orang-orang di sekitarmu. Maka, wahai perempuan shalihah, sibukkanlah dirimu dengan ilmu, agar hidupmu selalu berada dalam ridha-Nya.
Sebagai perempuan yang ingin meraih derajat kemuliaan di sisi Allah, hendaknya engkau juga menjaga lisan dan adab dalam pergaulan. Perempuan yang berilmu akan berhati-hati dalam berbicara, karena ia memahami bahwa setiap kata yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan. Ia akan lebih memilih kata-kata yang mendamaikan, menyejukkan, dan memberikan manfaat bagi orang lain, daripada menyebarkan gosip dan fitnah yang justru merusak ukhuwah Islamiyah. Dengan demikian, mari jadikan nasihat-nasihat tersebut agar kita sebagai kaum perempuan senantiasa dapat istiqomah dijalan-Nya. [] Aisyatul Latifah