Almuhtada.org – Dalam melaksanakan sholat terdapat beberapa keadaan yang dapat membuat kita disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi. Contohnya pada saat lupa membaca doa qunut, membaca sunnah qauliyah di salah gerakan, dll. Sujud sahwi, dilaksanakan setelah melakukan tasyahud akhir dan sebelum salam sebanyak dua kali sujud.
Beberapa orang terkadang berpikiran bahwa sujud sahwi harus dilakukan jika terlupa pada keadaan tertentu. Tetapi ternyata sujud sahwi hukumnya adalah sunnah muakkad yang tidak akan menyebabkan tidak sahnya sholat. Jadi, apabila kita terlupa untuk melaksanakan sunnah ab’ad atau lupa rakaat dan pada akhirnya juga kita lupa untuk melaksanakan sujud sahwi, maka sholat kita tetaplah sah.
Tetapi jika dalam suatu keadaan seorang imam melakukan sujud sahwi, sedangkan makmumnya belum menyadari kesalahan yang telah dilakukan oleh imam lalu dia enggan untuk mengikutinya maka makmum tersebut batal sholatnya. Karena hukum mengikuti imam dalam sholat berjamaah adalah wajib, sehingga dapat membatalkan sholatnya jika tidak dilakukan. Lalu bagaimana jika dalam keadaan masbuk?
Pada saat keadaan menjadi makmum masbuk maka sujud sahwi dapat dilakukan langsung dilakukan pada saat imam melakukannya dan disunnanhkan juga sebelum salam mengulangi sujud sahwi tersebut tepat sebelum salam karena merupakan tempat sebenarnya untuk sujud sahwi tersebut. Kecuali jika imam melakukan sujud sahwi setelah salam maka makmum masbuk tersebut dapat menambah rakatnya hingga sempurna lalu menambah sujud sahwi.
Jadi, jika kita dalam keadaan sholat sendiri maka sujud sahwi hukumnya sunnah muakkad, sedangkan jika memang kita dalam sholat berjamaah dan imamnya melakukan sujud sahwi (baik yang menyadari kesalahan maupun tidak) maka wajib untuk mengikuti sujud tersebut. Semoga bermanfaat. WallahuA’lam. [] Shofiyatul Afiyah
