Almuhtada.org – Pernahkah diantara kalian mendengar atau membaca sebuah cerita kecil namun hikmah dibaliknya begitu menyentuh hingga kalian tak akan pernah bisa melupakannya? mungkin awalnya, sebelum membaca atau mendengat cerita tersebut, kita meremehkannya. Namun setelah mengetahui cerita kecil itu, dan memahami makna dibalik cerita itu, rasanya sangat menyentuh hingga ke dalam relung-relung hati.
Dan inilah yang telah dirasakan penulis. Ceritanya begitu pendek dan terlihat seperti cerita biasa yang tidak menarik. Kita beri saja judulnya “Diskusi Para Semut”
Di sebuah taman yang rimbun, sekelompok semut berkumpul di bawah naungan pohon besar, menyaksikan seorang pelukis yang sedang asyik melukis pemandangan indah di depan mereka. Dalam momen sederhana ini dan dengan penuh kekaguman, salah satu semut berkomentar, “Sungguh hebat pensil itu melukis!”. Semut yang lain segera menjawab, “Yang hebat itu tangan yang menggenggam pensil!” Diskusi pun berlanjut, dan semut lainnya menambahkan, “Si pelukis itulah yang hebat!”. Namun, semut yang lebih bijak di antara mereka tidak setuju. Ia berkata, “Lebih tepatnya, otak pelukis itulah sumber kepandaiannya.” Diskusi pun tetap berlanjut ketika semut yang terakhir berkata, “Allah lah yang hebat! Atas kuasa Allah lah otak dan tangan pelukis dapat bekerja.”
Diskusi yang sederhana ini, jika kita telisik lebih dalam akan menggugah pikiran kita dan membawa kita pada banyak pandangan baru. Pandangan pertama, kita belajar tentang bagaimana kita menghargai suatu proses kreatif. Setiap karya seni adalah hasil dari proses yang melibatkan banyak elemen. Dalam diskusi ini, kita melihat bahwa tidak hanya pensil yang berperan, tetapi juga tangan, otak, dan bahkan kekuatan Allah. Ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap elemen yang datang dari proses kreatif, mulai dari ide hingga eksekusi.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita hanya melihat hasil akhir tanpa menyadari betapa banyaknya usaha dan proses yang diperlukan untuk mencapainya. Dengan memahami hal ini, menunjukan bahwa yang sebenarnya berperan dalam perkembangan hidup kita adalah prosesnya. Proses bagaimana kita bisa sampai di titik ini dan hasil bukanlah pemeran utamanya.
Kedua, diskusi ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita capai tidak terlepas dari kuasa Allah. Meskipun kita memiliki kemampuan dan bakat, semua itu adalah anugerah yang harus kita syukuri. Kita harus menyadari bahwa di balik setiap pencapaian, ada campur tangan yang lebih besar. Semut yang terakhir menekankan pentingnya mengakui bahwa Allah adalah sumber dari segala kemampuan yang kita miliki. Ini adalah pengingat bagi kita untuk tidak hanya fokus pada usaha kita sendiri, tetapi juga untuk bersyukur atas segala yang telah diberikan kepada kita.
Ketiga, diskusi ini juga mengajarkan kita tentang kerendahan hati. Para semut menunjukkan kerendahan hati dengan mengakui bahwa meskipun ada banyak faktor yang berkontribusi pada karya seni, semua itu berasal dari kekuatan yang lebih tinggi. Ini mengajarkan kita untuk tidak sombong atas pencapaian kita, melainkan untuk selalu bersyukur dan menghargai bantuan dari orang lain dan Allah. Pada dunia yang serba dibuat menjadi kompetisi seperti sekarang ini, sikap kerendahan hati sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain dan menciptakan lingkungan yang positif.
Namun, aspek yang paling mendalam dari diskusi sederhana ini adalah pengakuan akan keajaiban ciptaan Allah. Setiap detail, dari alat yang digunakan hingga kemampuan manusia, adalah bagian dari Maha Hebat-Nya Allah. Ketika semut terakhir menyatakan bahwa “Allah lah yang hebat,” ia mengajak kita untuk merenungkan betapa luar biasanya ciptaan Allah. Setiap kemampuan yang kita miliki, setiap ide yang muncul, dan setiap karya yang dihasilkan adalah manifestasi dari kebesaran-Nya. Dalam setiap goresan pensil, terdapat keindahan yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Ini adalah pengingat bahwa kita hidup dalam dunia yang penuh dengan keajaiban, dan setiap momen adalah kesempatan untuk mengagumi ciptaan-Nya.
Kita sering kali terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan melupakan bahwa di balik setiap pencapaian, ada kekuatan yang lebih besar yang menggerakkan segalanya. Diskusi para semut ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam, untuk menghargai setiap detail dari kehidupan kita, dan untuk menyadari bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari rencana yang lebih besar. Ketika kita menyadari bahwa Allah adalah sumber dari segala kemampuan dan pencapaian kita, kita akan lebih mudah untuk bersyukur dan menghargai setiap momen yang kita jalani.
Cerita diskusi para semut ini juga mengingatkan kita bahwa tidak ada pencapaian yang terjadi secara kebetulan. Setiap karya seni, setiap inovasi, dan setiap langkah maju dalam hidup kita adalah hasil dari kerja keras, kreativitas, dan, yang terpenting, anugerah dari Allah. Dengan memahami hal ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna, berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan kita, dan selalu mengingat untuk bersyukur atas segala yang telah diberikan kepada kita. [] Pranita Wulan Andini
Editor: Raffi Albari