Hindari Ucapan yang Menyakiti! Yuk Berbicara Menggunakan Empati!

Ilustrasi kedua orang yang berbicara dengan baik (Freepik.com - Al Muhtada.org)

Al Muhtada.org – Berbicara merupakan salah satu bentuk berkomunikasi secara verbal antara manusia satu pada manusia lainnya. Untuk menyampaikan dengan jelas sebuah informasi atau inti dari pembicaraan aktivitas ini melibatkan ekspresi wajah, penggunaan bahasa, dan intonasi.

Berbicara yang baik tak hanya tentang komunikasi secara verbal, namun bagaimana tentang hubungan timbal balik antara kedua pihak. Seperti contoh, ketika menyampaikan sebuah informasi yang penting dan serius dalam pembicaraan, kita tidak boleh berekspresi santai apalagi tertawa karena bisa saja pesan penting yang serius tersebut tidak tersampaikan karena dianggap bercanda dan sebagainya.

Dalam bersosialisasi, berbicara juga membutuhkan perasaan dan akal untuk menghindari terjadinya sebuah konflik atau menyakiti hati lawan bicara. Lalu bagaimana cara menghindari ucapan yang menyakiti? Dan bagaimana cara kita berbicara menggunakan empati? Yuk kita simak penjelasannya dalam artikel ini!

Berbicara menggunakan empati adalah bagaimana cara bicara kita ketika bersosialisasi dengan orang lain yang membuat nyaman dari kedua belah pihak.  Tak ada unsur atau isi pembicaraan sedikit pun yang menjadikan keduanya sakit hati, tersinggung, dan sebagainya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan dalam salah satu dakwahnya, “Kata Nabi jangan bicara, kecuali bicara yang baik. Sekiranya menyakiti orang, maka tahan. Sekiranya tidak bermanfaat jangan katakan.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ

(Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berbicaralah yang baik atau jika tak mampu berkata baik maka diamlah.)”

Baca Juga:  Mengapa Rukun Iman Keenam Dianggap sebagai Rukun Iman yang Paling Sulit untuk Diimani?

Dari potongan hadist tersebut kita tahu ketika hendak mengucap perkataan yang tidak baik, maka sudah seharusnya kita sebagai muslim sejati untuk menahan dari pada perkataan yang tidak baik itu. Jangan pernah mengumpat ataupun mencela suatu hal apa pun, seperti makanan yang tidak cocok di lidah, apalagi orang lain yang tentunya memiliki perasaan seperti kita.

Bahkan dalam firman Allah Al-Quran Surah Al-Humazah Ayat 1 yang berbunyi;

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ

 Artinya: “Celakalah bagi setiap pengumpat atau pencaci”

Jangan sampai kita menyakiti hati orang lain, baik dengan ucapan atau isyarat, ataupun mencela dengan menampilkan keburukan orang lain untuk menghinakannya.

Dalam sebuah Syair Kitab Alala yang berisikan potongan daripada Kitab Ta’lim Mutaalim mengatakan bahwasannya;

اِذَا تَـمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلاَمُهُ # وَاَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْءِ اِنْ كَانَ مُكْثِرًا

Bila sempurna akal seseorang maka sedikit bicaranya, dan yakinlah akan bodohnya seorang jika ia itu memperbanyak (bicara).

 يَمُوْتُ الفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ لِّسَـانِهِ # وَلَيسَ يَمُوتُ الْمَرْءِ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ

Pemuda bisa mati sebab tergelincir lisannya, tapi tidak mati karena tergelincir kakinya

 فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْــــهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِـهِ # وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِ

Tergelincirnya dari mulutnya itu bisa melemparkan kepalanya, tapi tergelincirnya kaki itu sembuh sebentar

Demikianlah penjelasan mengenai cara menghindari ucapan yang menyakiti dan bagaimana cara berbicara menggunakan empati. Semoga dapat bermanfaat. [] Rosi Daruniah

Baca Juga:  Bersakit-sakitlah di Hari Ini Sehingga Engkau Mengerti Arti Sebuah Perjuangan Menuntut Ilmu

Editor: Nayla Syarifa

Related Posts

Latest Post