Almuhtada.org – Diceritakan, terdapat seorang nelayan yang suka bersholawat bahkan ia selalu membaca sholawat tanpa henti. Ia melakukannya selama berpuluh-puluh tahun.
Suatu hari ia sedang menjahit jalanya yang sudah terlihat kusut di pinggir Pantai. Mulutnya pun tetap membaca sholawat untuk memuji Nabi Muhammad saw.
Bacaan nelayan tersebut tidak sengaja terdengar oleh rombongan ustadz dan orang alim yang hendak ke seberang pulau menaiki kapal.
Salah seorang ustadz menyadari bahwa bacaan yang dibaca itu keliru. Ia mendegar sang nelayan mengucapkan “shollu ‘alaihi wasallimu tasliimaa”. Mungkin si nelayan teringat dengan Al- quran surah Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ٥٦
innallâha wa malâ’ikatahû yushallûna ‘alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Sang ustadz tersebut pun menegur si nelayan dan berkata jika sholawat yang dibacanya itu keliru. Bukan “shollu”, tapi “sholli”.
Mendengar hal tersebut, si nelayan berterima kasih karena telah menasehatinya. Lalu, rombongan ustadz itu pergi dengan kapal yang mereka tumpangi.
Beberapa saat setelah kepergian rombongan ustadz tadi, si nelayan lupa apa yang dikatakan oleh ustadz tadi. Ia lupa yang benar itu “shollu” atau “sholli”.
Nelayan itu pun pergi mengejar kapal rombongan ustadz tadi yang sudah berada jauh dari pinggir Pantai sembari berteriak memanggil ustadz tadi, ‘yang bener “shollu” atau “sholli”, ya ustadz, saya lupa.’
Saat nelayan itu mengejar kapal yang ditumpangi para ustadz, ternyata sang nelayan terlihat seperti berjalan di atas air. Para ustadz di kapal yang melihat hal tersebut takjub dan heran melihat keagungan Allah dan dahsyatnya sholawat yang sering dilantunkan oleh nelayan itu.
Sang ustadz pun menjawab, “Untuk engkau, mau Shollu atau Sholli bebas pak Tua. Makom engkau jauh lebih tinggi dari kami semua. Maafkan kata-kata kami.”
Allah menjajikan pahala kebaikan yang sangat besar bagi hambaNya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad. Keutamaan membaca sholawat dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberinya rahmat sepuluh kali.” (HR Muslim)
Selan itu, keutamaan membaca sholawat nabi yaitu;
1. Mendapat syafaat nabi Muhammad di hari kiamat
2. Berkumpul Bersama nabi Muhammad di surga
3. Memperoleh pahala kebaikan sepuluh kai lipat
4. Ditinggikan derajatnya
5. Dikabulkan doanya
Melihat begitu besarnya keutamaan membaca sholawat, mari perbanyaklah kita bersholawat kepada nabi Muhammad saw.[] Alya Rosadiana