Hawa nafsu didefinisikan sebagai keinginan dan kebutuhan, baik fisik maupun emosional yang dimiliki setiap manusia. Setiap orang akan memiliki hawa nafsu yang berbeda-beda, tetapi pada umumnya hawa nafsu manusia cenderung berlebihan. Dalam pandangan islam, hawa nafsu merupakan salah satu tantangan besar yang harus dihadapi manusia dalam menjalani kehidupan. Menurut islam, berikut ini alasan mengapa hawa nafsu manusia cenderung berlebihan:
- Fitrah Manusia yang Diuji
Allah menciptakan manusia dengan fitrah, termasuk nafsu, untuk menguji siapa di antara mereka yang paling baik amalannya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh…” (QS. At-Tin: 4-6)
Nafsu menjadi ujian yang harus dikelola dengan baik agar tidak membawa manusia pada kehancuran.
- Godaan Syaitan
Syaitan memiliki peran besar dalam membisikkan hawa nafsu kepada manusia. Ia berjanji untuk menyesatkan manusia dengan memperindah perbuatan dosa dan mendorong mereka untuk memenuhi hawa nafsu secara berlebihan:
“Dan sungguh, Aku (Iblis) akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka…” (QS. An-Nisa: 119)
- Kelemahan Manusia dalam Mengendalikan Diri
Al-Qur’an menyebutkan bahwa manusia cenderung tergesa-gesa dan mudah terpengaruh hawa nafsu jika tidak melatih kesabaran dan ketakwaan:
“…Dan manusia dijadikan bersifat lemah.”(QS. An-Nisa: 28)
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Musuhmu yang paling besar adalah nafsumu yang berada di antara kedua lambungmu.” (HR. Al-Baihaqi)
- Cinta Dunia yang Berlebihan
Islam mengingatkan bahwa cinta dunia yang berlebihan bisa menjadi penyebab utama manusia tenggelam dalam hawa nafsu. Hal ini disebutkan dalam hadits:
“Cinta dunia adalah akar dari segala kesalahan.” (HR. Al-Baihaqi)
Ketika manusia terlalu mencintai dunia, mereka mudah terjebak dalam keserakahan, kebanggaan, dan keinginan yang tak terkendali.
- Kurangnya Keimanan dan Zikir kepada Allah
Hawa nafsu menjadi berlebihan ketika hati manusia kosong dari keimanan dan dzikir kepada Allah. Allah swt berfirman:
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit…” (QS. Thaha: 124)
Hawa nafsu yang berlebihan, tentunya harus kita perangi untuk menghindari hal-hal negatif yang terjadi di kemudian hari. Karena itu, islam memiliki beberapa solusi untuk mengendalikan hawa nafsu, diantaranya:
- Memperkuat Keimanan dan Ketakwaan
Dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat, membaca Al-Qur’an, dan berpuasa, manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya.
- Berserah Diri kepada Allah
Selalu memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan dan hawa nafsu, seperti dalam doa:
“Ya Allah, lindungilah aku dari kejahatan diriku dan hawa nafsuku.”
- Berpuasa
Rasulullah SAW menyebut puasa sebagai tameng untuk menahan hawa nafsu:
“Puasa adalah perisai.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Meningkatkan Kesadaran tentang Akhirat
Dengan mengingat bahwa dunia adalah sementara dan kehidupan akhirat adalah tujuan utama, manusia lebih mampu mengendalikan keinginan duniawinya.
Dalam Islam, hawa nafsu bukan untuk dihilangkan, tetapi untuk dikendalikan sehingga manusia bisa mencapai derajat yang mulia di sisi Allah.
Dengan memahami alasan mengapa hawa nafsu manusia cenderung berlebihan serta solusi mengendalikan hawa nafsu, menjadikan kita untuk senantiasa mengevaluasi diri dengan memerangi hawa nafsu yang berlebihan. Semoga tulisan ini bermanfaat! []Eka Diyanti