Ketika Hafalan Tak Sejalan dengan Pemikiran

Ilustrasi hafalan Al-Qur'an yang baik
Ilustrasi hafalan Al-Qur'an yang baik (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Menjadi seorang hafidzah merupakan perjalanan terpanjang dan penuh dengan berbagai rintangan. Selain menghafal ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an, seorang hafidzah juga diharuskan untuk mengetahui makna yang terkandung dari ayat tersebut.

Namun dibalik itu semua, seorang hafidzah pun membawa banyak hikmah. Hafalannya menjadikan penuntun hidup dan penyejuk hati. Selain itu, seorang hafidzah bisa membuka peluang untuk saling berbagi ilmu dan selalu menginspirasi orang lain.

Seorang hafidzah sangatlah berperan di masyarakat. Karena ialah yang akan menjadi panutan bagi orang-orang sekitarnya. Hafidzah juga dapat berperan aktif dalam kegiatam keagamaan, seperti mengajar mengaji, sharing ilmu agama, atau bahkan menjadi imam sholat di lingkungan sekitar.

Terkadang, seorang hafidzah yang telah menghafal Al-Qur’an dengan sempurna justru merasa hampa dan tidak merasakan ketenangan saat membacanya. Ini mungkin terdengar sangat aneh, namun bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor.

Ada banyak sekali faktor kenapa seseorang tidak bisa mendapat ketenangan ketika membaca Al-Qur’an padahal dia adalah seorang hafidz/hafidzoh.

  1. Karena terlalu banyaknya dosa kecil yang tidak di istighfari.
  2. Karena membaca hanya sekedar membaca tidak hadir hatinya serta tidak dibarengi dengan tadabbur.
  3. Atau disertai tadabbur namun hanya tadabbur sesuai hawa nafsunya tidak atas bimbingan dari seorang guru yang jelas sanadnya.
  4. Kurangnya kesadaran bahwa al qur’an adalah sumber ilmu, sumber ketenangan, dan sumber pedoman akhlak.
  5. Karena kondisi iman yang sedang lemah. (Bisa jadi yang dibutuhkan adalah ngaji ilmu, bukan hanya baca qur’an).
  6. Bisa jadi karena kurangnya adab dalam membaca.
  7. Atau membaca qur’an hanya dianggap sebagai rutinitas biasa atau penggugur kewajiban.
Baca Juga:  Cara Menghadapi Rasa Putus Asa Menurut Islam

Sangat wajar ketika diantara teman-teman mengalami faktor tersebut. Teruslah untuk intropeksi diri dan mengevaluasi niat dalam membaca Al-Qur’an. Karena sejatinya menemukan ketenangan dalam membaca Al-Qur’an adalah sebuah proses. Teruslah berusaha dan berdo’a kepada Allah SWT. Supaya mendapatkan ketenangan dan diberikan kemudahan. [] Nurul Hikmah

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post