Perbaiki Diri, Perbaiki Hidup! Beginilah Hidup yang Berkualitas Menurut Pandangan Islam

 

Almuhtada.org-Manusia hari ini, sebagian atau mungkin mayoritasnya terlalu sibuk. Tuntutan pekrejaan dan urusan yang tidak kian selesai mungkin membuat beberapa orang bahkan merasa 24 jam dalam sehari tidak cukup.

Akibat kesibukan itu, kita bahkan sering lupa mengingatkan diri kita tentang sudah sejauh mana kebermanfaatan yang kulakukan hari ini? Apakah amal baik yang kulakukan sudah cukup banyak? Atau mungkin malah sia-sia? Dan pertanyaan lain yang mengingatkan kita tentang amalan di hari itu. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya waktu untuk kontemplasi diri.

Padahal, dalam salah satu hadits Rasulullah Saw. menyebutkan bahwa umur umar Nabi Muhammad berkisar antara 60 atau 70-an. Begitupun di Indonesia, Badan Pusat Statistik Indonesia menyebutkan angka harapan hidup laki-laki adalah 70 tahun dan perempuan adalah 74 tahun.

Baca Juga:  Mengenal Sosok Mufti Besar Aceh: Abdurrauf As-Singkili

Hal itu perlu untuk menjadi pengingat bahwa hidup kita tidaklah lama, maka kita harus memanfaatkannya sebaik, seefisien, dan seefekif mungkin agar hidup kita dapat menebar kebermanfaatan dan menjadi muslim yang berkualitas.

Lalu, apa aja sih indikator hidup berkualitas?

  1. Berilmu

Allah berfirman dalam potongan Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : “Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Dari potongan ayat di atas, terlihat bahwa Allah akan mengangkat orang yang berilmu beberapa derajat. Maka, kita tahu bahwa Allah menganjurkan hambanya untuk menuntut ilmu sejak awal kehadiran di dunia sampai ke liang lahat.

Selain itu, ayat pertama yang turun pun menganjurkan kita untuk “membaca” dengan maksud untuk memahami hal-hal di dunia. Maka, ilmu seseorang akan menentukan kualitas hidup seseorang atau berilmunya seseorang akan menunjukkan berkualitasnya kehidupan orang itu.

Baca Juga:  Ini Dia, Hidup Sehat Ala Rasulullah yang Wajib Kalian Coba!
  1. Produktif dan Dinamis

Produktif dan dinamis juga menunjukkan berkualitasnya hidup seseorang. Dinamis dalam konteks ini maksudnya bergerak dan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada. Sebagaimana Islam melarang bersikap malas dan hanya berpangku tangan.

Selain itu, Allah SWT juga menyuruh hambanya untuk bangkit dan bergerak untuk mencari karunia Allah SWT. sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al-Jumu’ah ayat 10 yang berbunyi,

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya : “Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”

  1. Bermanfaat

Nabi Muhammad Saw. bersabda :

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.” (H R. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Baca Juga:  Dua Hal yang Perlu Diperhatikan Wanita Sebelum Berwudhu

Selanjutnya, kebermanfaatan seseorang menjadi indikator kualitas hidup seseorang. Melalui hadits di atas, kita sebagai umat Nabi Muhammad didorong untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Bahkan, orang-orang yang sudah wafat pun masih ada yang menunjukkan kebermanfaatannya untuk orang lain melalui tulisan-tulisan dan ilmunya. Dan itu yang menjadi salah satu indikator untuk melihat orang tersebut berkualitas semasa hidupnya.

Melalui tulisan ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk mencoba berkontemplasi atau merenung sejenak tentang apa yang sudah kita lakukan hari ini. Dan penulis juga ingin mengajak pembaca untuk mengejar ilmu, bersikap produktif, dinamis, dan bermanfaat bagi orang lain.

Apalagi untuk para pembaca yang sudah di dalam usia produktifnya, maka akan lebih baik jika kita menggunakannya usia produktif kita untuk menebar kebermanfaatan. [] Abian Hilmi

Editor : Ahmad Firman Syah

Baca Juga:  Mengenal Pemanah Ulung: Sa’ad bin Abi Waqqas

Related Posts

Latest Post