Almuhtada.org – Sa’ad bin Abi Waqas merupakan salah satu sahabat nabi yang sering ikut berperang dengan Nabi Muhammad SAW. Lahir di Makkah pada 595 M, berasal dari suku Quraisy. Sebelum memeluk Islam, Saad bin Waqqas sudah terkenal dengan kegigihan, pembuat panah yang mahir dan kekuatan fisiknya.
Sa’ad termasuk kedalam golongan orang – orang pertama yang memeluk Islam (Assabiqunal Awwalun). Sa’ad memeluk Islam ketika umurnya masih 17 tahun saat itu, bahkan sebelum Umar bin Khatab.
Setelah memutuskan untuk memeluk agam Islam, cobaan datang kepada Sa’ad bin Waqas. Cobaan tersebut berasal dari kelurganya sendiri. Ibunya, Hammah, yang sangat menyanginya mencoba segala cara agar Sa’ad kembali memeluk kepercayaan sebelumnya.
Namun, karena keteguhan iman yang dimiliki Sa’ad, segala cara yang dilakukan ibunya tidak pernah berhasil membuat Sa’ad murtad. Sa’ad berkata kepada ibunya : “Demi Allah, wahai ibu, sekalipun engkau mempunyai seratus nyawa, dan nyawa – nyawa itu keluar satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agamaku.” Mendengar perkataan tersebut, akhirnya ibu Sa’ad mengehentikan aksinya.
Setelah memeluk Islam, Sa’ad sering menemani Rasulullah SAW dalam peperangan. Dalam perang Badar, Sa’ad menunjukkan keahliannya dalam memanah. Pada saat itu, jumlah pasukan muslim jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pasukan kamu kafir Quraisy.
Namun, dengan izin Allah dan keberanian serta startegi yang cerdas, umat Islam dapat memenangkan peperangan tersebut. Tentunya, Sa’ad sebagai pasukan terdepan memiliki kontribusi besar dalam kemenangan ini.
Tidak selesai pada perang Badar, Sa’ad bin Waqqas menunjukkan kemahirannya dalam memanah pada perang Uhud. Bahkan secara khusus, Nabi Muhammad SAW memintanya secara langsung untuk terus memanah dan sekaligu berdo’a untuknya dengan mengatakan : “Panahlah wahai Sa’ad, semoga ayah dan ibuku menjadi tebusan untukmu.” Kalimat ini menunjukkan beteapa besar penghormatan Rasulullah SAW, kepada Sa’ad.
Selain itu, Sa’ad juga pernah memimpin pasukan muslim ketika perang Qadisiyyah. Pada saat itu, Sa’ad sedang sakit parah dengan bisul di tubuhnya membuatnya sulit untuk bergerak.
Namun, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat dan tetap memimpin kaum muslimin dari atas tenda. Dengan bantuan Allah Swt, serta strategi yang cerdik, pasukan islam dapat memenangkan perang tersebut.
Karena jasa dan pengorbanannya kepada agama Islam, menjadikan Sa’ad bin Abi Waqqas termasuk kedalam 10 sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Sa’ad bin Abin Waqqas wafat pada usia 80 tahun, 674 M disebuah desa kecil dekat Madina. [] Aulia Cassanova
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah