Makan Harus Diam? Ternyata Makan Boleh Sambil Bicara

Al Muhtada.org – Pernah tidak? Kamu ditegur orang tuamu ketika bicara saat makan?. Bahkan ada beberapa orang yang mengatakan bahwa berbicara sambil makan itu berdosa.

Selama ini banyak dari kita yang meyakini bahwa ketika makan harus diam dan tidak berbicara. Ini sering dianggap sebagai etika yang baik untuk menjaga kehormatan dan konsentrasi selama makan. Namun, jika kita merujuk pada ajaran Islam, ada hal menarik yang mungkin belum banyak diketahui: ternyata Rasulullah SAW tidak melarang berbicara saat makan.

Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam adab makan. Salah satu adab makan yang sering diterapkan adalah makan dengan tidak berlebihan, berdoa sebelum makan, dan bersyukur. Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan, serta mengambil makanan yang paling dekat terlebih dahulu.

Mengenai berbicara saat makan, Rasulullah SAW tidak secara spesifik melarang hal tersebut. Bahkan, dalam beberapa riwayat hadits, beliau justru sering berbincang-bincang dengan para sahabat saat makan. Percakapan tersebut biasanya mengenai hal-hal yang baik, seperti nasihat atau pembelajaran tentang agama dan kehidupan sehari-hari.

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah makan bersama seorang anak muda yang sedang menyantap makanannya dengan cara yang kurang sopan. Rasulullah SAW dengan lemah lembut memberikan nasihat, “Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan ambillah makanan yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari).

Baca Juga:  Ingin Tidur Lebih Nyaman dan Berkah? Lakukan Sunnah Berikut

Dari hadits ini, kita bisa melihat bahwa Rasulullah SAW berbicara ketika makan, namun tujuannya adalah untuk mengajarkan adab yang baik. Ini menunjukkan bahwa berbicara saat makan diperbolehkan, selama hal tersebut dilakukan dengan tujuan yang baik dan tidak mengganggu orang lain.

Rasulullah juga pernah diundang untuk makan malam lalu disajikan cuka, ’’Dari Abdullah bin Abdurrahman al-Darimi, dari Yahya bin Hassan, dari Sulaiman bin Bilal, dari Hisyam bin Urwah, dari Ayahnya (Urwah bin Zubair) dari ‘Aisyah ia mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, sebaik-baiknya lauk adalah cuka.” (HR Imam Muslim). Hal ini juga menunjukkan bahwa nabi Muhammad SAW, juga berbicara saat makan untuk memuji makanan. Ketika diundang dalam acara jamuan, memuji makanan juga bisa menjadi salah satu cara kita untuk mengapresiasi dan menghargai tuan rumah.

Meski diperbolehkan berbicara saat makan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap sesuai dengan adab Islam, yaitu:

  1. Berbicara Hal yang Baik dan Bermanfaat : Pembicaraan yang dilakukan saat makan sebaiknya berisi hal-hal positif, seperti nasihat, pembicaraan ringan yang tidak mengandung ghibah (mengumpat), fitnah, atau hal-hal yang buruk.
  2. Tidak Berlebihan : Berbicara sambil makan diperbolehkan, namun tidak dianjurkan untuk berbicara terlalu banyak sehingga mengganggu proses makan atau menyebabkan makanan tercecer.
  3. Menjaga Adab: Tetap menjaga sopan santun, baik dalam berbicara maupun dalam cara makan. Jangan berbicara dengan mulut penuh makanan, karena hal ini bisa dianggap tidak sopan dan juga bisa menyebabkan tersedak.
Baca Juga:  Kunci Kesuksesan Seorang Muslim: Senantiasa Melibatkan Allah dalam Segala Urusan

Berbicara dengan baik saat makan bisa memberikan dampak positif bagi suasana makan dengan tetap memperhatikan adab. Mencairkan suasana agar tidak canggung dalam tradisi makan bersama, percakapan bisa menjadi sarana untuk mempererat hubungan, baik di dalam keluarga maupun di antara teman-teman. Dalam konteks sunnah, berbicara yang baik juga bisa menjadi kesempatan untuk saling mengingatkan tentang kebaikan dan ajaran Islam. []Qoula Athoriq Qodi.

 

 

Related Posts

Latest Post