Fenomena Nikah Muda Dikalangan Santri Sebuah Solusi atau Bencana Sosial?

Nikah muda, solusi atau masalah? -Freepik.com

Almuhtada.org – Ramai sekali di platform media sosial seperti tiktok, Instagram dan X tentang kabar gembira dari seorang influencer muda sekaligus anak pimpinan pondok pesantren di Lombok bernama Nashran Azizan atau publik lebih mengenalnya dengan sapaan Gus Zizan.

Diketahui bahwa Gus Zizan menikahi seorang gadis bernama Kamila Asy Syifa pada hari jumat, 4 oktober 2024. Akad ini degelar dengan sederhana yang hanya dihadiri oleh kerabat dari kedua mempelai.

Banyak netizen yang kagum dengan keduanya bahkan ada beberapa yang merasa patah hati, karena pria idaman mereka Gus Zizan sudah menikah dengan seorang gadis cantik. Pernikahan ini menuai banyak sorotan dari publik dan menuai pro kontra juga.

Baca Juga:  Pentingnya Pernikahan Dalam Agama Islam, Simak Penjelasannya

Beberapa mungkin menyoroti tentang kemesraan keduanya yang membuat publik merasa gemas dan ikut berbahagia. Namun, ada juga yang menyoroti tentang umur kedua mempelai ini. Gus Zizan sendiri saat ini terhitung baru berusia 19 tahun dengan kelahiran tahun 2005 sedangkan istrinya syifa berusia 16 tahun kelahiran tahun 2008.

Publik yang kontra menilai bahwa usia keduanya belum cukup matang (underage) untuk menjalani sebuah hubungan pernikahan. Beberapa netizen memberikan pandangan mereka, bahwa pernikahan yang dimulai dari usia muda atau bahkan usia yang belum cukup matang akan mengalami banyak permasalahan baik itu dari sisi kesiapan mental, pola pikir, finansial dan fisik.

Mereka juga menyoroti hukum negara tentang pernikahan dini, dimana Syifa belum memenuhi syarat dalam pernikahan karena usianya yang masih dibawah 17 tahun. Sebenarnya fenomena nikah muda dikalangan santri terutama anak pimpinan pesantren adalah hal yang wajar dan sering terjadi.

Nikah muda dianggap sebagai jalan aman serta sebagai solusi juga untuk menjaga kesucian diri dan menghindari dosa, terutama di lingkungan yang religius seperti pesantren. Banyak yang meyakini bahwa menikah di usia muda sesuai dengan tuntunan agama merupakan bagian dari kehidupan yang lebih baik dan berkah.

Baca Juga:  5 Alasan Mahasiswa Harus Memilih Tinggal di Pesantren dari Pada Ngekost

Tetapi, jika ditelaah lebih jauh, pernikahan dini bukan tanpa risiko, banyak penelitian yang membahas perkara ini terutama dari sisi psikologis, ekonomi, dan kesejahteraan keluarga yang bisa timbul di masa depan.

Riset dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk dalam negara dengan angka pernikahan dini tertinggi di Asia Tenggara. Studi ini menunjukkan bahwa pernikahan di bawah usia 19 tahun sering berujung pada perceraian, ketidakharmonisan rumah tangga, serta masalah kesehatan reproduksi, terutama bagi Perempuan.

UNICEF juga menemukan bahwa pernikahan dini meningkatkan risiko putus sekolah, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi keluarga dalam jangka panjang. Ketika seorang santri menikah dini, mereka cenderung menghentikan pendidikan formal untuk mengurus rumah tangga, yang mengurangi peluang mereka untuk memiliki pekerjaan yang layak di masa depan.

Diperkuat penelitian dari Universitas Airlangga yang menunjukkan bahwa pernikahan dini sering menyebabkan stres berlebihan, terutama pada perempuan, karena ketidaksiapan menghadapi peran baru sebagai istri dan ibu.

Baca Juga:  Kenali Sifat Sabar Sedari Dini, Niscaya Allah Akan Melindungi

Menikah Muda itu sebenarnya bukan pilhan yang salah, selama ada persiapan yang matang dari kedua mempelai pria dan wanita serta keluarganya. Secara emosional mereka harus stabil, tidak mengganggu pendidikan, memahami kondisi kesehatan fisik dan kesehatan finansial. Ketika ada seseorang yang sudah siap dari berbagai aspek kemudian dia memilih nikah muda untuk menghindari pergaulan bebas maka tentu itu adalah hal yang bagus.

Namun kembali lagi, pada konteks pernikahan Gus Zizan dan Syifa selain umur mereka yang masih sangat muda bahkan bisa dikatakan belum cukup umur bisa menjadi contoh yang kurang baik sebenarnya di tengah masyarakat.

Keduanya berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga apapun yang terjadi dalam pernikahannya bisa dibantu dan dibimbing oleh dua keluarga yang bijak. Yang ditakutkan dari fenomena ini adalah dimana nantinya makin banyak orang tua atau bahkan anak muda yang ingin melangsungkan pernikahan muda dengan alasan menghindari zina tetapi dari segala aspek mereka belum siap untuk menjalani hubungan sakral tersebut.

Kita tahu bahwa Gus Zizan dan Syifa sama-sama seorang influencer yang memiliki banyak pengikut di platform media sosialnya. Apa yang mereka lakukan bisa dicontoh oleh para pengikutnya, dan inilah yang dikhawatirkan ketika nantinya banyak orang yang belum cukup usia ingin melangsungkan pernikahan.

Baca Juga:  Muslim Wajib Coba! Ini Dia 5 Do'a yang Dicontohkan Para Nabi

Lama kelamaan bisa menjadi sebuah bom waktu dan menjadi sebuah bencana sosial, seperti angka perceraian meningkat, masalah kemiskinan, tingkat pendidikan menurun, masalah kesehatan ibu dan anak dan lainnya.

Menurut sudut pandang saya, nikah muda itu memang sebuah ibadah suci yang bisa kita pilih dibanding dengan pacaran. Namun, perlu diingat dan garis bawahi bahwa untuk melakukannya juga perlu banyak persiapan dari berbagai aspek. Menghindari potensi-potensi negatif yang muncul selama pernikahan. [ANDHIKA PUTRI MAULANI]

Related Posts

Latest Post