Almuhtada.org – Jika kamu ditanya ” Siapa ya orang paling kaya di dunia saat ini? “, kiranya jawaban apa yang akan kamu berikan?
Akankah kamu menjawab ” Elon Musk! Dia kan CEO Tesla, kekayaannya saat ini saja sudah mencapai US$252,7 miliar “. ” Mark Zuckerberg dong! “, ” Eitss…Bill Gates! “, atau kamu malah menjawab ” Raffi Ahmad “.
Jawaban diatas merupakan jawaban yang berdasarkan tolak ukur ‘kaya’ jika dilihat dari kekayaan materi dan harta yang dimiliki. Tetapi, ternyata definisi kaya yang sesungguhnya bukanlah hal seperti itu.
Dalam pandangan Islam, kekayaan tidaklah diukur dari hal-hal demikian. Melainkan diukur dari keikhlasan dalam menerima apapun pemberian dari Allah swt.
Menurut Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. , orang yang paling kaya adalah orang yang paling tidak butuh kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah swt. Percuma jika seseorang memiliki setumpuk harta atau memiliki sekian banyak rekening bank yang jumlahnya miliaran tetapi ia masih tunduk, meminta, dan memelas kepada makhluk selain Allah swt. Itu tandanya hatinya masih terpenjara, tidak bebas.
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah menerima dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Berapa pun rezeki yang didapatkan, ia tidak mengeluh. Sedikit banyaknya rezeki yang ia terima ia selalu bersyukur dan bersabar apabila rezekinya sedikit.
Rasullulah saw bersabda :
وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ
Artinya :
” Ridholah engkau dengan pembagian Allah swt. Ketika Allah swt memberikan jatah usia, jatah kesehatan, jatah rizki, terima dengan keridhoan, terima dengan kesabaran dan tawakkal kepada Allah swt. Maka niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya” (HR Turmudzi).
Maukah engkau jadi orang yang paling kaya? Jika kiranya kamu mau, maka luruskan niatmu teguhkan imanmu. Yakinlah kepada ketentuan Allah swt dan bergantung hanya kepada-Nya. Bukankah semua rezeki yang turun di dunia ini telah diatur sedemikian rupa oleh-Nya. Maka terapkanlah sifat qana’ah!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihatkan,
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوْتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ، فَلاَ تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللهَ أَيُّهَا النَّاس، وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ خُذُوْا مَا حَلَّ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ
“Sesungguhnya, seseorang di antara kalian tidak akan mati kecuali setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah takdirkan untuknya) secara sempurna. Maka, janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki. Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia! Carilah rezeki secara proporsional, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Al-Hakim; dari Jabir; dinilai sahih oleh Al-Albani) [] Rezza Salsabella Putri
Editor : Ahmad Firman Syah