Kisah Heroik Nusaibah Binti Kaan Sang Perisai Rasulullah

Ilustrasi Nusaibah Binti Kaan
Ilustrasi Nusaibah Binti Kaan (Pinterest - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Nusaibah adalah anak dari Kaab bin Amru bin Auf bin Mabdzul al-Anshaiyah dan Rabbab binti Abdullah bin Habib.

Pasangan itu dikaruniai 3 anak, yakni Nusaibah binti Ka’ab, Abdullah bin Ka’ab, dan Abu Laila Abdurrahman bin Ka’ab. Di kemudian hari, Nusaibah menikah dengan Zaid bin Asim. Dalam perkawinan itu, keduanya dikaruniai 2 anak yang diberi nama Abdullah dan Habib.

Ketika perang Uhud, Nusaibah ditugaskan menjadi bagian medis, jika ada pasukan muslim yang butuh pengobatan bisa langsung ditangani dan mereka bisa lanjut berperang kembali.

tetapi dipeperangan ini kaum muslim kalah dari kaum Quraisy sehingga banyak dari sahabat yang melarikan diri sehingga rasulullah pun yang menjadi tujuan utama penyerangan.

Dan ketika nusaibah melihat kekacauan itu, ia langsung meminta sahabat yang melarikan diri untuk melemparkan senjatanya supaya bisa dipakai Nusaibah untuk melindungi rasulullah, kemudian Nusaibah pergi kedepan rasulullah untuk menjadi tameng atau pelindung beliau.

ketika terdapat lawan yang ingin menyerang rasul dari kanan, Nusaibah langsung menangkisnya kemudian nusaibah melihat kebelakang apakah rasulullah baik baik saja.

Selanjutnya ada yang menyerang dari sisi kiri, Nusaibah pun langsung menangkis lawan dan setelah itu menengok kebelakang memastikan rasulullah baik baik saja dan begitupun seterusnya sampai peperangan selesai.

sampai rasulullah bersabda kepada para shahabanya sesungguhnya dipeperangan uhud tidak lain tidak bukan aku hanya bisa melihat Nusaibah, sungguh begitu beraninya Nusaibah, sehingga Nusaibah diberi gelar perisai rasulullah.

Baca Juga:  Mengenal Pemanah Ulung: Sa’ad bin Abi Waqqas

Ketika masa Khalifah abu bakar banyak orang yang mengaku menjadi nabi seperti musailamah al kadzab, abu bakar pun menyuruh habbib anak dari Nusaibah untuk mengirim surat kepada musailamah tentang seruan untuk bertaubat.

Tetapi ketika disana habbib malah ditanya musailamah apakah percaya bahwa musailamah adalah nabi, dan dengan keimanan habbib pun menjawab, saya percaya bahwa Rasulullah adalah nabi terakhir.

Sehingga musailamah marah dan menghukumnya dengan memotong satu persatu anggota tubuhnya kemudian dikirimkan kepada ibunya yakni Nusaibah, begitu kagetnya Nusaibah melihat isi dari peket itu adalah jasad dari anaknya yang telah diotopsi.

Berita tersebut membuat kesedihan untuk sang ibu, sehingga pada waktu itu Abu Bakar memberi komando untuk mengobarkan Perang Yamamah. Akhir hayat dari Nusaibah sendiri adalah setelah Perang Yamamah. Ia meninggal dunia pada tahun 13 Hijriyah, tepat pada masa khalifaah Abu Bakar waktu itu.

Nusaibah mempunyai julukan Ummu Umarrah, Difaun Nabi. Ia juga seorang perawi hadis. Hadis yang diriwayatkannya bisa ditemukan di riwayat Ibnu Majah dan Imam At-Tirmidzi.

Dari kisah Nusaibah ini dapat disimpulkan bahwa begitu besar kecintaannya kepada Allah dan rasulnya, sehingga ia tidak mengkhawatirkan dirinya sendiri ketika dalam bahaya.

Ia juga sangat sabar dalam segala rintangan serta ujian yang Allah berikan, karena ia yakin jikalau kita cinta kepada Allah dan rasulnya, sabar dalam segala ujian serta mengorbankan apa yang kita punya didunia maka Allah akan membalas semua perbuatan kita yang berlipat-lipat ganda diakhirat kelak. [] Nabila Putri Kholidah

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Dermawan

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post