Obat Mujarab untuk Jiwa yang Gelisah

Ilustrasi obat bagi jiwa yang gelisah (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.com – Di era modernisasi ini, tak jarang ditemukan banyak manusia dengan idealisme yang tinggi. Oleh karena itu, timbulah perasaan gelisah. Perasaan tidak aman dan tidak nyaman. Materi yang memadahipun tidak menjamin ketenangan jiwa.

Tentu saja dikarenakan banyak faktor. Faktor internal, seperti seringkali tidak bisa mengendalikan ekspetasi sehingga sering merasa takut tidak dapat tercapai apa yang diharapkan. Faktor eksternal, seperti rasa tidak ingin ketinggalan dengan orang lain dan alasan lainnya.

Islam mengajarkan salah satu cara yang dapat menghilangkan rasa gelisah, tidak tenang dan tidak nyaman yaitu zikir. Telah disebutkan dalam Al Qur’an dan hadis mengenai hal tersebut. Zikir dapat dimaknai dengan “mengingat”. Mengingat nikmat Allah dengan menghadirkan Allah dalam menjalankan kewajiban. Mengingat Allah dengan menghadirkan-Nya dalam hati baik baik secara lisan atau tidak.

Lalu bagaimana peranan zikir dalam meningkatkan ketenangan jiwa?

Allah SWT berfirman dalam Q.S Ar- Ra’ad ayat 28

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”

Berdasarkan ayat di atas, maka dapat dipahami bahwa zikir membawa pengaruh terhadap ketenangan jiwa yang dimiliki oleh manusia. Hal tersebut juga dapat dijelaskan melalui beberapa pendekatan, diantaranya secara psikologi. Secara psikologi dapat dimaknai bahwa hasil dari mengingat Allah ini akan berkembang menjadi sebuah penghayatan akan kehadiran Allah dalam setiap gerak-geriknya. Sehingga ia tidak akan merasa sendirian dalam menjalani kehidupan ini

Baca Juga:  Menikah di Waktu yang Tepat: Kapan Kita Benar-Benar Siap?

Pendekatan lain yang dapat membuktikan betapa besarnya peranan zikir terhadap ketenangan jiwa yaitu pendekatan ilmiah. Cahyo (2011) menyebutkan bahwa otak manusia terdapat zat kimiawi yang secara otomatis keluar ketika seseorang berdzikir. Zat tersebut bernama “Endorphin” yang berfungsi menenangkan otak sebagaimana motin. Bedanya mortin berasal dari luar tubuh, sedangkan zat endorphin berasal dari dalam tubuh.

Penjelasan ilmiah yang lain seperti terungkap dari penelitian senang dokter spesialis saraf dari rumah sakit satya Negara, suntur, arman yurisaldi saleh, mengungkapkan bahwa zikir mampu menyehatkan saraf. Dia melakukan penelitian terhadap pasien-pasiennya yang mengalami gangguan saraf seperti stroke atau alzheimer. Ternyata pasien yang suka berzikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.

Barakallahulakum. Semoga kita selalu bisa menjadi manusia yang senantiasa mengingat Allah, sehingga dapat menemukan ketenangan jiwa yang abadi. [] Khariztma Nuril Qolbi

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post