Almuhtada.org – Tarbiyatul Jinsiyyah atau pendidikan seksual merupakan salah satu pendidikan yang seharusnya diberikan orang tua kepada anak untuk mempersiapkan diri di masa aqil balighnya nanti di sisi lain juga sebagai sarana memperkenalkan perihal halal dan haram sesuai syari’at Islam.
Tetapi, sering kita jumpai, masyarakat Indonesia yang menganggap remeh dan menyingkirkan pembahasan ini karena dianggap kurang sopan bagi anak kecil sehingga, beberapa waktu ini melimpahnya kasus kekerasan seksual.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menganggap pendidikan seksual sebagai hal yang lumrah dan perlu diterapkan sejak dini.
Islam merupakan salah satu agama yang mengajarkan mengenai tarbiyatuk jinsiyah, sebagaimana Islam dalam mengatur kedudukan perempuan dan Laki-Laki;
- Sasaran Taklif: Laki-Laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah. (Q.S. At-Taubah : 71-72)
- Berpasang-pasangan : Fitrah perempuan dan laki-laki adalah berpasang-pasangan serta melengkapi keduanya (Q.S. Ar-Rum : 21)
Sehingga perlu adanya tangga berkala dalam pengajaran tarbiyatul jinsiyah :
- Fiqih : dalam konteksnya ilm fiqih ini memperlajari banyak hal, seperti; thaharah, mengenal jenis darah, masa minimal perempuan baligh, jangka waktu seseorang dikatakan subur, adab dalam jima’, dll.
- Keimanan : sebagai muslim tentu kita harus beriman kepada Allah ta’alaa karena dengan kita mengenal salah satu ilmunya maka sudah semestinya hal tersebut menjadi sarana pengikat hubungan kita dengan Allah.
- Tauhid :Dengan mengajarkan tarbiyatul jinsiyyah yang didasari oleh tauhid, anak-anak akan memahami bahwa semua aturan dalam Islam, termasuk dalam hal seksual, adalah untuk kebaikan mereka dan untuk menjaga hubungan mereka dengan Allah.
Dengan demikian, tarbiyatul jinsiyyah bukan hanya penting untuk mencegah penyimpangan, tetapi juga untuk membentuk generasi yang taat dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam yang kaffah. [] Lailia Lutfi F
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
