Almuhtada.org – Bagi pecinta matematika, tentu sudah tidak asing lagi dengan Al-Khawarizmi. Beliau yang dikenal sebagai “Bapak Aljabar” adalah salah satu ilmuwan besar dari zaman keemasan Islam.
Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, dan kontribusinya dalam bidang matematika, khususnya aljabar, telah memberikan dampak yang sangat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Ternyata, selain kontribusinya dalam ilmu matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal memiliki pandangan yang mendalam tentang akhlak manusia.
Salah satu pandangan Al-Khawarizmi mengenai akhlak manusia ditunjukkan ketika beliau sedang ditanya perihal wanita terbaik, beliau menjawab: “Jika dia wanita yang mempunyai akhlak maka dia memiliki skor=1. Jika dia cantik, maka bertambah 0 dibelakang angka 1 sehingga skornya menjadi=10. Jika dia kaya, maka tambah 0 satu lagi sehingga skornya menjadi=100. Dan jika dia berasal dari keluarga yang baik-baik, maka tambah 0 satu lagi sehingga skornya menjadi=1000. Akan tetapi jika yang 1 atau akhlaknya tiada, maka tiada yang tersisa pada wanita tersebut kecuali sekelompok 0. Berapapun 0 yang dihimpun, ia tetap akan bernilai 0.
Dari pandangan Al-khawarizmi tersebut, kita dapat mengetahui bahwasanya akhlak memiliki kedudukan tertinggi diatas semua kriteria yang dimiliki oleh seseorang. Entah itu dari segi fisiknya, hartanya, maupun nasabnya. Jika dia tidak memiliki akhlak yang baik maka semua itu sama saja tidak ada nilainya atau bernilai 0.
Meneladani pandangan Al-Khawarizmi mengenai pentingnya akhlak yang baik bagi setiap seseorang, juga menjadi pengingat bagi kita selaku umat Nabi Muhammad SAW. yang bahwasanya Rasulullah diutus ke dunia hanya untuk menyempurnakan akhlak umatnya. Sebagaimana dalam hadits:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (H.R Al-Baihaqi)
Hadits tersebut menegaskan bahwa akhlak memiliki peran yang sangat penting dalam ajaran Islam, bahkan kehadiran Rasulullah SAW. di dunia ini adalah untuk membawa puncak penyempurnaan akhlak bagi umat manusia.
Selain itu, Rasulullah SAW. telah mengajarkan bahwa akhlak yang baik adalah penyempurna iman. Seorang muslim yang beriman harus memperlihatkan akhlak yang mulia dalam setiap aspek kehidupannya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan bahwa iman dan akhlak tidak dapat dipisahkan. Iman yang benar akan tercermin dalam akhlak yang baik, dan akhlak yang baik akan memperkuat iman seseorang.
Dari pandangan Al-Khawarizmi dan beberapa ajaran agama Islam mengenai akhlak, maka sekali lagi dapat ditekankan bahwasanya akhlak memiliki posisi yang sangat penting dalam Islam.
Dikarenakan bukan hanya sekadar perilaku yang baik, tetapi juga merupakan manifestasi dari keimanan dan bukti ketaqwaan kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, menjaga dan mengembangkan akhlak yang baik adalah kewajiban bagi setiap umat muslim untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan penuh berkah.[] Aisyatul Latifah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah