Almuhtada.org – Media sosial terutama Tiktok akhir akhir ini sedang di ramaikan dengan trend check khodam. Fenomena viral mengenai khodam di TikTok memang menjadi perhatian banyak orang.
Beberapa kreator konten TikTok mengklaim memiliki kemampuan menerawang dan berkomunikasi dengan khodam. Mereka sering kali melakukan live streaming di mana mereka mengecek khodam pengikutnya hanya dengan menyebut nama.
Namun, bagaimana sebenarnya pandangan Islam mengenai trend cek khodam?
Para Ulama berpendapat bahwa segala bentuk bantuan yang melibatkan makhluk gaib, termasuk jin, harus dihindari.
Meminta bantuan kepada khodam atau makhluk gaib lainnya bisa dianggap sebagai bentuk syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan makhluk lain. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menegaskan bahwa hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan dan perlindungan.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)
Selain itu Rasulullah SAW dengan tegas melarang umatnya untuk mendatangi peramal atau dukun.
من أتَى عرَّافًا فسأله عن شيء، فصدَّقه لم تُقْبَلْ له صلاةٌ أربعينَ يومًا
Artinya: “Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya kepadanya suatu hal maka sholatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam,” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain juga disebutkan dalam Sunan dan Musnad Imam Ahmad yang menyebut, orang yang membenarkan perkataan peramal dan dukun dianggap kufur terhadap Al-Qur’an. Dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah SAW bersabda
من أتَى عرَّافًا فسأله عن شيء، فصدَّقه لم تُقْبَلْ له صلاةٌ أربعينَ يومًا
“Barangsiapa mendatangi dukun, lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka ia telah berlepas diri dari apa yang diturunkan oleh Muhammad,” (HR Ahmad).”
Hadis ini menunjukkan bahwa membenarkan perkataan peramal atau dukun, yang sering kali bersekutu dengan jin, dianggap sebagai tindakan kufur terhadap ajaran Islam. Melibatkan diri dengan khodam dapat membuka pintu bagi gangguan jin.
Jin tidak selalu dapat dipercaya, dan sering kali mereka dapat menipu atau menyebabkan gangguan yang lebih besar bagi manusia. Mengandalkan khodam bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan spiritual seseorang.
Ketergantungan pada makhluk gaib bisa membuat seseorang menjadi lemah dalam iman dan mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.
Fenomena khodam di media sosial ini menunjukkan bagaimana daya tarik hal-hal gaib dapat mempengaruhi banyak orang. Namun, sebagai umat Islam, penting untuk tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan menjauhi praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Dengan memahami pandangan Islam mengenai khodam, kita dapat menjaga iman dan akidah kita serta menghindari potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh keterlibatan dengan makhluk gaib. [] Fitri Novita Sari
Editor : Moh. Aminudin