Almuhtada.org – Dalam kehidupan kita, seringkali masa lalu menjadi bayang-bayang yang sulit untuk dilepaskan. Terlebih ketika berbicara mengenai suatu hubungan asmara.
Bekas-bekas cinta yang pernah ada terkadang menjadi penghambat untuk terus maju. Tak sedikit orang yang sulit untuk move on, dan tanpa disadari kita mulai membandingkan antara masa lalu dengan calon jodoh yang akan kita temui.
Namun, dalam pandangan Islam pernikahan dan pacaran memiliki perbedaan yang sangat fundamental. Pacaran adalah jalan maksiat yang telah dilarang oleh Allah swt. Sementara pernikahan adalah ibadah dan jalan untuk menuju keridhaan-Nya.
Maka dari itu mari renungkan sejenak mengapa harus melepaskan bayang-bayang masa lalu dan berhenti membanding-bandingkan agar kita bertemu dengan jodoh yang sesuai dengan ketentuannya.
Dibawah merupakan poin-poin yang perlu kita tahu dalam permasalahan ini:
- Perbandingan yang tidak adil
Seringkali kita terjebak dalam perbandingan masa lalu dengan calon jodoh. Ini merupakan suatu perbandingan yang tidak adil. Karena setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Membandingkan hanya membawa kita pada kekecewaan dan ketidakpuasan.
Pacaran: Jalan yang diharamkan
Dalam Islam, pacaran adalah bentuk hubungan yang diharamkan karena membuka pintu bagi perbuatan maksiat.
Allah swt. Berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra: 32).
Pernikahan: Jalan keridhaan Allah swt.
Sebaliknya, pernikahan adalah salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Melalui pernikahan, kita dapat menjaga kehormatan diri, menjalankan sunnahnya, dan mendapatkan keturunan yang sholih dan sholihah.
Dalam pernikahan ada keberkahan dan keridhaan dari Allah swt. Jika dilakukan dengan niat yang tulus dan sesuai dengan syariat.
Rasulullah saw. Bersabda:
“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya” (HR. Al-Baihaqi).
- Mengatasi masa lalu dengan tawakkal
Untuk bisa move on dari masa lalu, kita perlu bertawakkal kepada Allah swt. Memohon ampunan atas segala dosa yang pernah kita lakukan dan memohon petunjuk agar diberikan jodoh yang terbaik.
- Fokus peningkan diri
Daripada terus terjebak dalam masa lalu, alangkah baiknya kita memperbaiki diri dengan memperkuat ibadah kita kepada Allah swt. Dengan begitu kita akan lebih siap dalam menjalankan ibadah yang diridhoi Allah swt.
Kurang lebih begitu teman-teman, menghadapi masa lalu memang tidak mudah. Berhentilah untuk membandingkan masa lalu dengan calon jodoh.
Pernikahan adalah jalan yang diberkahi, dan dengan meniggalkan pacaran yang diharamkan, kita mendekatkan diri kepada keridhaan Allah swt. [] Nurul Hikmah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah