Almuhtada.org – Salat witir merupakan salat sunnah yang biasanya dilakukan setelah salat tarawih dibulan Ramadan.
Melaksanakan salat witir merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan juga merupakan amalan yang baik dan dapat membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Nah ada yang perlu kita ketahui juga, bahwasanya setelah selesai salat witir bersama imam, akan lebih baik jika kita tidak langsung untuk beranjak pergi dari tempat salat kita. Ada sebuah tuntunan do’a setelah salat witir yang harus kita amalkan, salah satunya adalah do’a berikut ini.
Dari Ubay bin Ka’ab Radhiallahu ‘anhu berkata, Jika Rasulullah SAW. telah selesai dari witirnya, beliau membaca: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ (sebanyak 3 kali).
Artinya: Maha Suci Engkau yang Maha merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan.
Adapun cara membaca do’a tersebut, yaitu:
- Mengeraskan bacaan terakhir berbeda dengan bacaan “subhaanal malikil qudduus” dipertama dan kedua.
- Memanjangkan bacaan “qudduus” dengan empat atau enam harakat.
Kemudian dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata: Ketika Nabi SAW. mengucapkan salam, beliau mengucapkan “subhaanal malikil qudduus” sebanyak 3 kali dan disuara ketiga, beliau memanjangkan suaranya. Lalu beliau mengucapkan : رَبِّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ (H.R. As-Sunan Al-Kubra Al-baihaqi 3: 40 dan Sunan Ad-Daruquthni 4: 371).
Tambahan “Rabbil malaikati war ruuh” adalah tambahan yang dapat diterima. Sehingga do’a setelah salat witir bisa pula dengan “subhaanal malikil qudduus” sebanyak 3 kali lalu bacaan terakhir dikeraskan atau dipanjangkan dan ditambahkan dengan “rabbil malaikati war ruuh”.
Sementara itu, ada juga do’a setelah salat witir dengan redaksi yang lain, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Yang dibaca 1x- [artinya: Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu.
Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri]. (HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An-Nasa’i no. 1748 dan Ibnu Majah no. 1179. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Dengan demikian, mari biasakan diri membaca do’a-do’a tersebut setelah selesai salat witir. Jika kita mengamalkan doa tersebut setelah salat witir, dan tentunya dengan niat yang tulus hanya kepada Allah SWT. maka Insyaa Allah akan membawa manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Wallahu a’lam. [] Aisyatul Latifah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah