Almuhtada.org – Sebagai orang yang beriman, kita meyakini hari akhir adalah pasti.
Namun, soal kapan datangnya, hanya Allah SWT yang tahu rahasia besar ini. Dalam Islam pun telah disampaikan bahwa nantinya di hari akhir;
Setiap manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah dikerjakan Atas dirinya sendiri dan tidaklah dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan orang lain.
Setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya. Salah satu bentuk balasan yang dimaksud, telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Di antaranya adalah siksaan yang pedih dan azab dengan api neraka. Tidak ada satu pun anggota tubuh yang akan luput dari siksa.
Di dalam buku karya Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab. Ada tiga mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka, yaitu:
- Mata yang terjaga sepanjang malam karena membaca kitabullah (Al-Qur’an)
- Mata yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah SWT
- Mata yang dihindarkan dari hal-hal yang harap dan dilarang oleh Allah SWT
Diriwayatkan dari perkataan Hasan, Abu Imran Al Jauni, Khalid bin Mid’an, dan lainnya. Dikutip pada buku karya, Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab. Berjudul, “Dahsyatnya Azab Neraka Penderitaan Abadi Bagi Orang-Orang Durhaka”.
“Tidaklah seorang hamba meneteskan air mata kecuali takut kepada Allah, niscaya Allah akan mengharamkan neraka atas seluruh jasadnya. Jika air matanya menetes mengenai pipi maka wajahnya tidak akan ditimpa keburukan dan kehinaan. Tidaklah ada seorang hamba di antara suatu umat yang menangis karena takut kepada-Nya. Melainkan Allah akan menyelamatkan seluruh umat tersebut dari neraka karena tangisannya. Setiap amalan akan ditimbang dalam timbangan amal dan akan diberikan balasannya, kecuali air mata. Sebab, ia mampu memadamkan kobaran api neraka.”
Subhanallah! Maha Besar Allah dengan segala kasih sayang-Nya. Dalam sumber lain yang telah dirangkum juga menjelaskan tentang; Ada tiga mata yang tidak akan disentuh oleh Api neraka, yaitu:
- Mata yang menangis karena sungguh takut kepada Allah SWT
- Mata yang berjaga di jalan Allah SWT
- Mata yang menutup dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT.
Sudahkah kita menggunakan mata kita dengan semestinya? Jangankan menangis sebab takut kepada Allah.
Namun sudah kah kita ingat kepada Allah dengan cara yang layak? Melakukan ibadah dengan ikhlas, melakukan perintah-Nya, dan Menjauhi larangan-Nya.
Mungkin belum sampai tangisan itu pada kita sebab; Belum sungguh dan seriusnya cara kita bertauhid. Belum benar cara kita beribadah, sehingga belum sampai pada hati arti setiap doa.
Maka, selagi kesempatan hidup masih kita miliki. Tidak ada kata terlambat untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Gunakan dengan benar mata yang kita miliki.
Seandainya belum bisa menangis sebab rasa takut kepada Allah. Janganlah dipakai untuk melihat maksiat dengan gembira. [] Khasiatun Amaliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyab