Almuhtada.org – Hidayah atau petunjuk merupakah salah satu perkara pertama yang diberikan oleh Allah SWT. kepada Nabi Adam A.S. setelah bertaubat atau memohon ampunan kepada Allah SWT.
Sebagaimana yang disampaikan Allah SWT. di dalam Al-Quran Surat Thaahaa ayat yang ke-122 dimana Allah SWT. memilih Nabi Adam A.S. sebagai Utusan Allah SWT. dimuka bumi ini maka Allah SWT. menerima taubat Nabi Adam A.S. dan juga memberikan petunjuk kepadanya.
Dengan penggalan ayat diatas menjelaskan Allah SWT. memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya yang paling sempurna yaitu manusia sejak Nabi Adam A.S. yang dimana petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT. kepada Nabi A.S. dan kita sebagai makhluk-Nya yaitu berupa perintah-perintah dan juga larangan-larangan oleh Allah SWT.
Hidayah atau petunjuk menunjukkan kepada manusia agar mengetahui apa-apa saja yang menjadi sesuatu perkara yang dan juga mana sesuatu perkara yang buruk, membedakan perkara yang terpuji dengan perkara yang tercela atau keji, serta apa-apa saja yang menjadi perkara yang menjadi jalan lurus atau menyelamatkan manusia dan juga mana saja perkara yang bisa menyesatkan manusia.
Sudah menjadi keyakinan bersama bahwasanya sunnatullah yang ada didalam kehidupan ini yaitu barangsiapa yang mengikuti petunjuk Allah SWT. maka akan selamat dan juga bahagia dunia akhirat.
Hal tersebut berlaku bagi setiap masing-masing dari diri manusia, masyarakat, bangsa, negara dan juga umat muslim. Walaupun dalam suatu masyarakat mempunyai banyak sekali keragaman didalamnya baik dari budaya, adat istiadat, bahasa, dan tradisi, maka apabila mengikuti petunjuk Allah SWT. akan selamat dan juga bahagia dunia akhirat.
Sebagaimana firman Allah SWT. di dalam Al-Quran Surat Thaaha ayat yang ke-123 yang menjelaskan mengenai Allah SWT. menurunkan Nabi Adam A.S. dan Siti Hawa istrinya dari surganya Allah SWT. secara bersama-sama di muka bumi, maka sebagian dari mereka menjadi musuh dari sebagian yang lain. Kemudian turun dan datanglah petunjuk dari Allah SWT, maka barangsiapa yang patuh dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT. maka pasti tidak akan tersesat dan juga tidak akan celaka.
Misal contoh sederhananya saja bumi ini diibaratkan seperti sebuah jalan raya, maka ketika para pengendara yang melintas dan juga lalu lalang di jalan raya tersebut patuh dan mengikuti petunjuk peraturan lalu-lintas yang ada maka akan lancar dan bahagia dalam melakukan sebuah perjalanan dengan aman dan juga tertib. Puncak sebuah kebahagiaan para pengendara ketika sampai kepada tujuannya dengan selamat dan juga tepat pada waktunya, karena dengan mengikuti petunjuk peraturan lalu-lintas yang ada.
Lantas apakah sama dengan kita mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT. dengan petunjuk lalu-lintas?, dengan mengikuti petunjuk-Nya maka mendapatkan jaminan yang pasti yaitu keselamatan dunia akhirat oleh Allah SWT. walaupun berada pada masyarakat yang dalam kesesatan sekalipun.
Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran Surat AL-Maidah ayat yang ke-105 yang menjelaskan bahwasanya Allah SWT. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya untuk selalu menjadi dirinya karena tidak ada orang sesat yang tidak memberikan suatu mudharat apabila telah mendapat petunjuk dari Allah. Hanya kepada Allah SWT. lah kita akan kembali kepada-Nya karena Allah SWT. akan menunjukkan kepada kita apa yang telah kita lakukan dan juga kerjakan.
Jadi, sebagai seorang muslim yang hidup di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara, jika kita mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT. maka akan selamat dan juga bahagia dunia akhirat sekalipun kita hidup ditengah-tengah dalam lingkungan yang sesat. Karena dengan kita mengikuti petunjuk Allah SWT. maka akan selamat dan bahagia sekalipun banyak sekali ancamannya dan juga keburukan yang menimpa kita.
Allah SWT. tegaskan kembali di dalam Al-Quran Al-Baqarah ayat yang ke-38 menjelaskan bahwasanya dengan kita senantiasa mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Allah.SWT maka tidak ada rasa khawatir dan juga bersedih hati dalam rangka mengikuti petunjuk-Nya.
Sebagai seorang muslim maka sudah menjadi tugas kita untuk menjalankan apa-apa yang telah diperintahkan dan juga menjauhi apa-apa yang telah dilarang oleh Allah SWT.
Karena ketetapan atau sunnatullah yang disampaikan oleh Allah SWT. dari dahulu hingga sekarang sampai kelak hari akhir tidak akan berubah sedikitpun, semoga bermanfaat. [] Alfian Hidayat